Mohon tunggu...
Krismas Situmorang
Krismas Situmorang Mohon Tunggu... Guru - Teacher, Freelancer Writer, Indonesian Blogger

Observer of Social Interaction, Catechist in the Parish.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Plus Minus Wacana Bebas SPP 2025

4 November 2024   21:21 Diperbarui: 4 November 2024   21:23 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Rencana pembebasan uang sekolah untuk siswa negeri dan swasta di Jakarta pada tahun 2025 menjadi kabar yang menarik bagi masyarakat DKI Jakarta. Rencana pelaksanaan sekolah gratis di DKI Jakarta mulai Juli 2025 mendatang,  menjadi salah satu program prioritas yang disepakati oleh DPRD dan Pemprov DKI Jakarta. Program ini mencakup semua jenjang pendidikan, dari Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA).

Dikutip dari KumparanNews (3 November 2024), Ketua DPRD DKI Jakarta Khoirudin menyebutkan bahwa Pemerintah Provinsi sudah menandatangani MoU untuk pelaksanaan sekolah gratis bagi siswa SD, SMP, hingga SMA pada tahun 2025, baik sekolah negeri maupun sekolah swasta.

Reaksi masyarakat terhadap kebijakan sekolah gratis pada tahun 2025 menunjukkan respons yang beragam, dan mencerminkan harapan serta kekhawatiran yang saling bertentangan.

Masyarakat menilai bahwa kebijakan ini muncul sebagai respons terhadap situasi pendidikan yang masih menghadapi ketimpangan. Banyak siswa dari keluarga kurang mampu terpaksa bersekolah di institusi swasta karena tidak diterima di sekolah negeri. Di sekolah swasta, tidak, mereka justru tidak mampu membayar uang sekolah yang berakibat pada terhambatnya akses untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.

Harapan dan Skeptisisme Masyarakat

Banyak orang tua dan siswa menyambut positif kebijakan ini. Mereka melihatnya sebagai kesempatan untuk mengurangi beban finansial yang selama ini menghambat akses pendidikan. Pendidikan gratis diharapkan dapat memberikan peluang bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu untuk mendapatkan pendidikan yang layak tanpa harus khawatir tentang biaya.

Sumber gambar: YouTube MetroTV
Sumber gambar: YouTube MetroTV

Namun, tidak semua reaksi bersifat positif. Sebagian masyarakat masih merasa skeptis terhadap keberlanjutan dan efektivitas kebijakan ini. Ada anggapan bahwa program pendidikan gratis hanya akan menjadi wacana tanpa implementasi yang nyata. Selain itu, ada kekhawatiran bahwa sekolah-sekolah kemungkinan akan tetap mengenakan biaya tersembunyi atau meminta sumbangan yang dapat membebani orang tua.

Informasi detail belum diketahui mengenai mekanisme pembiayaan sekolah negeri dan swasta bagi siswa oleh pemerintah. Apakah ada kriteria sekolah swasta yang akan mendapat pembiayaan dari pemerintah, atau itu berlaku bagi semua sekolah swasta di Jakarta.

Dampak Positif dan Negatif

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun