tangannya  menuntun penuh kelembutan,
merajut mimpi dalam setiap detak jantung.
Ibu bersuara lembut bagai melodi,
walau kadang bagai petir menggelegar,
menghapus segala resah dan gelisah hati,
memberi kekuatan takkan pudar.
Aku berdiri di persimpangan jalan,
Membawa semua nasihat dan kasih sayang,
menjunjung syukur atas segala pengorbanan,
Doa dan harapan tiada terhenti, bagi Ibu sang pahlawan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!