Mohon tunggu...
Krismas Situmorang
Krismas Situmorang Mohon Tunggu... Guru - Teacher, Freelancer Writer, Indonesian Blogger

Observer of Social Interaction, Catechist in the Parish.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Gangguan Kepribadian NPD, Bagaimana Menghadapinya?

19 Oktober 2024   23:09 Diperbarui: 20 Oktober 2024   23:56 148
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi NPD. Sumber gambar: dessyachieriny.com

Gangguan kepribadian narsistik atau dikenal dengan istilah Narcissistik Personality Disorder (NPD) merupakan suatu gangguan kondisi kesehatan mental yang membuat seseorang memiliki pandangan berlebihan tentang dirinya dan merasa selalu lebih baik dari orang lain. Gangguan ini sulit diselesaikan karena pengidapnya tidak merasa punya gangguan.

Ciri-Ciri Gangguan Kepribadian NPD

Para ahli menyebutkan bahwa jika persoalan ini sudah menjadi bagian dari kepribadian, maka itu menjadi masalah kesehatan mental seseorang. Dalam kesehariannya, pengidap NPD membutuhkan pengakuan atau validasi dari orang lain. Ia dapat mempengaruhi orang untuk tidak menyukai seseorang terutama jika orang tersebut merupakan saingannya. Dikutip dari laman Health Direct, pengidap NPD dapat memengaruhi 1 hingga 6 orang dari 100 orang di masyarakat.

Pengidap NPD biasanya kurang memiliki empati. Kebaikan-kebaikan yang dilakukan  bersifat manipulatif untuk mencapai tujuannya. Oleh karena itu, penderita NPD biasanya akan tampil dengan kelembutan kata-kata dan perilakunya yang terkesan baik.

Dalam banyak hal, ia berusaha tampil lebih dan lebih dibanding orang lain. Dalam pikirannya, dialah orang paling baik, paling hebat, dan paling lainnya. Ia selalu merasa superior dibandingkan orang lain di lingkungannya. Bagi orang dengan kondisi yang lebih parah, orang yang berada di luar lingkarannya pun akan diperlakukan sama. Ia akan sulit menerima kritikan dari orang lain, sering  mengagung-agungkan dirinya, menganggap dirinya paling benar, dan mengandung tindakan-tindakan manipulatif. Untuk mendukung tindakannya itu, ia sangat bergantung pada orang lain untuk meningkatkan harga dirinya. Hal yang paling menyakitkan bagi pengidap NPD adalah perasaan tidak diakui oleh orang lain.

Varian Tindakan Manipulatif

Ada beberapa jenis tindakan yang bersifat manipulatif, diantaranya adalah love bombing. Tindakan manipulasi emosional ini dilakukan dengan memberikan perhatian, pujian, atau kasih sayang yang berlebihan kepada seseorang untuk mengendalikannya. Tindakan manipulatif bisa menjadi bumerang dan membahayakan karena tanpa disadari orang menjadi terperangkap pada 'kebaikannya' semata.

Ilustrasi NPD, sumber gambar: bidikutama.com
Ilustrasi NPD, sumber gambar: bidikutama.com

Contoh tindakan manipulatif lainnya adalah gaslighting. Istilah yang pernah muncul tahun 1938 dalam film Gaslight ini untuk menunjukkan tindakan manipulasi psikologis yang dilakukan seseorang untuk membuat orang lain tidak percaya diri, meragukan dirinya, dan menyalahkan dirinya. Perilaku gaslighting dapat berdampak sangat serius pada kondisi kesehatan fisik dan mental. Korban gaslighting akan merasakan kecemasan, depresi, bahkan lebih parah mentalnya mengalami breakdown. Beberapa contoh perilaku gaslighting adalah meremehkan emosi dan perasaan, berbalik menyalahkan, memutarbalikkan fakta, membuat orang merasa ditinggalkan, mendistorsi pikiran, dan memberikan harapan palsu.

Penyebab, Akibat dan Cara Mengatasi Gangguan Kepribadian NPD

Penyebab pasti NPD tidak diketahui. Namun, para ahli meyakini bahwa faktor genetic, pengalaman masa kecil, dan faktor psikologis berperan pada munculnya gangguan kepribadian ini. Gangguan kepribadian NPD dapat memengaruhi hubungan (keluarga, pekerjaan, dan pertemanan) dalam kehidupan sehari-hari, serta berdampak negatif pada diri sendiri dan orang lain.

Gangguan kepribadian narsistik ini sangat sulit disembuhkan. Beberapa ahli menyarankan para pengidap untuk melakukan psikoterapi. Namun, biasanya hal ini sulit dilakukan karena pengidap biasanya tidak merasa memiliki kelainan. Langkah pertama adalah bagi pengidap NPD adalah menumbuhkan kesadaran bahwa perilaku mereka telah memengaruhi kehidupan dan relasi sosial mereka.

Fokus perhatian biasanya tertuju kepada si korban. Ketika menemukan atau berinteraksi dengan pengidap NPD, hal yang dapat dilakukan di antaranya adalah berusaha bersikap tenang. Kemudian, perlu menetapkan batasan-batasan dalam berkomunikasi dengannya. Semakin membuka komunikasi intens dengan pengidap NPD, maka peluang untuk merendahkan (abusing) orang lain sangat terbuka. Ia akan menanggapi sebaik-baiknya respon yang diberikan oleh orang yang direndahkan.

Dalam lingkungan pekerjaan, berusahalah untuk lebih fokus pada diri sendiri karena berhadapan dengan pengidap NPD sangat menguras energi. Orang yang berada di lingkungan pengidap NPD diharapkan tidak sampai terpengaruh apalagi terprovokasi dengan orang lain yang sudah mendapat pengaruh dari pengidap NPD tersebut.  Rasanya perlu menjaga suasana emosional agar tidak mudah terprovokasi yang dilancarkannya.

Fokuslah pada fakta yang ada bukan "katanya" yang terus dihembuskan. Setiap perkataan yang diucapkannya tidak perlu dibantah karena akan membuat masalah semakin berkepanjangan..***

Baca juga: Citayam oh Citayam, Lalu Lintas yang Memprihatinkan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun