Penyebab pasti NPD tidak diketahui. Namun, para ahli meyakini bahwa faktor genetic, pengalaman masa kecil, dan faktor psikologis berperan pada munculnya gangguan kepribadian ini. Gangguan kepribadian NPD dapat memengaruhi hubungan (keluarga, pekerjaan, dan pertemanan) dalam kehidupan sehari-hari, serta berdampak negatif pada diri sendiri dan orang lain.
Gangguan kepribadian narsistik ini sangat sulit disembuhkan. Beberapa ahli menyarankan para pengidap untuk melakukan psikoterapi. Namun, biasanya hal ini sulit dilakukan karena pengidap biasanya tidak merasa memiliki kelainan. Langkah pertama adalah bagi pengidap NPD adalah menumbuhkan kesadaran bahwa perilaku mereka telah memengaruhi kehidupan dan relasi sosial mereka.
Fokus perhatian biasanya tertuju kepada si korban. Ketika menemukan atau berinteraksi dengan pengidap NPD, hal yang dapat dilakukan di antaranya adalah berusaha bersikap tenang. Kemudian, perlu menetapkan batasan-batasan dalam berkomunikasi dengannya. Semakin membuka komunikasi intens dengan pengidap NPD, maka peluang untuk merendahkan (abusing) orang lain sangat terbuka. Ia akan menanggapi sebaik-baiknya respon yang diberikan oleh orang yang direndahkan.
Dalam lingkungan pekerjaan, berusahalah untuk lebih fokus pada diri sendiri karena berhadapan dengan pengidap NPD sangat menguras energi. Orang yang berada di lingkungan pengidap NPD diharapkan tidak sampai terpengaruh apalagi terprovokasi dengan orang lain yang sudah mendapat pengaruh dari pengidap NPD tersebut. Â Rasanya perlu menjaga suasana emosional agar tidak mudah terprovokasi yang dilancarkannya.
Fokuslah pada fakta yang ada bukan "katanya" yang terus dihembuskan. Setiap perkataan yang diucapkannya tidak perlu dibantah karena akan membuat masalah semakin berkepanjangan..***
Baca juga:Â Citayam oh Citayam, Lalu Lintas yang Memprihatinkan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H