Mohon tunggu...
Krismas Situmorang
Krismas Situmorang Mohon Tunggu... Guru - Guru, Blogger Indonesia

Teacher, Freelancer Writer

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Mengatasi Fobia Matematika pada Anak

13 Juli 2024   23:21 Diperbarui: 14 Juli 2024   14:22 464
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hal ini membuat anak merasa kesulitan untuk belajar matematika dan tidak berkonsentrasi ketika pelajaran berlangsung

Kesulitan anak dalam memahami konsep-konsep abstrak, ternyata dapat juga menjadikan beberapa anak merasa kesulitan, frustrasi dan kehilangan minat belajar.

Banyak anak kurang terlibat dan jarang terkoneksi dengan kehidupan sehari-hari. Misalnya: kegiatan berbelanja dan pengelolaan uang secara mandiri.

Di sekolah, faktor metode pengajaran yang monoton bisa membuat matematika terasa membosankan. Penggunaan metode yang lebih menarik dan interaktif dapat membantu meningkatkan minat anak.

Faktor kecemasan akibat "tekanan" lingkungan yang menggambarkan bahwa matematika itu sulit, sedikit banyak ikut membuat anak merasa "takut" untuk mempelajarinya. Bahkan, sebagian anak merasakan kecemasan dan takut ketika ujian dan tes dilakukan.

Matematika diperlakukan seolah-olah "milik" anak-anak pintar aja.

     Baca juga : Membebaskan Pikiran yang Tersandera

Mengubah Penyajian Menjadi Menarik

Anak sebaiknya diberikan waktu untuk berpikir dan menjawab pertanyaan. Hal ini untuk mengantisipasi atau membantu anak menghilangkan rasa malu dan cemas ketika tidak dapat menjawab dengan cepat.

Dalam praktik sehari-hari, matematika perlu diaplikasikan secara kreatif, menarik, dan relevan. Misalnya: analisa contoh kasus dan pemecahan masalah. 

Guru dan orang tua dapat memberikan dukungan yang dibutuhkan anak untuk mengatasi kesulitan dan membangun kepercayaan diri anak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun