Anak sebaiknya diberikan waktu untuk berpikir dan menjawab pertanyaan. Hal ini untuk mengantisipasi atau membantu anak menghilangkan rasa malu dan cemas ketika tidak dapat menjawab dengan cepat.
Dalam praktik sehari-hari, matematika perlu diaplikasikan secara kreatif, menarik, dan relevan. Misalnya: analisa contoh kasus dan pemecahan masalah. Guru dan orang tua dapat memberikan dukungan yang dibutuhkan anak untuk mengatasi kesulitan dan membangun kepercayaan diri anak.
Di sekolah, pelajaran matematika dapat disajikan dalam bentuk diskusi interaktif. Anak masuk dalam kelompok dan mengerjakan contoh kasus secara bersama-sama. Penting untuk menyeimbangkan jumlah siswa yang kemampuannya tergolong mapan dengan siswa yang memiliki kemampuan dibawah rata-rata. Interaksi yang diharapkan adalah kesediaan berbagi pengetahuan dan kemauan untuk bertanya dan belajar antar siswa.
Insight
Matematika dapat diubah menjadi sesuatu yang menyenangkan. Stigma buruk terhadap pelajaran ini harus dihilangkan dengan mengubah mindset siswa bahwa matematika dpaat dipelajari secara menyenangkan.***
Baca juga :Â Nasi Goreng Keliling yang Dirindukan