Mohon tunggu...
Krismas Situmorang
Krismas Situmorang Mohon Tunggu... Guru - Guru, Blogger Indonesia

Teacher, Freelancer Writer

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Transparansi Kadar Gula dalam Kemasan, Apa Manfaatnya?

13 Juli 2024   15:31 Diperbarui: 13 Juli 2024   16:09 200
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi penderita diabetes, sumber: https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2021/11/22/jumlah-penderita-diabetes-indonesia-terbesar-kelima-di-du

Meskipun sudah ada wacana pemberian label kadar gula dan lemak pada kemasan makanan, belum dapat dipastikan apakah wacana ini secara efektif dapat mengubah perilaku konsumtif masyarakat terhadap gula atau tidak. Demikian pula implikasinya terhadap penurunan jumlah penderita diabetes secara signifikan. Namun, wacana ini diharapkan dapat membantu masyarakat mengelola asupan gula yang dikonsumsi sehari-hari.

Tentu, wacana ini tidak dapat berdiri sendiri. Perlu melakukan upaya lain yang juga sama penting seperti mengedukasi masyarakat secara terus menerus untuk mengatur pola makan sehat dan melakukan olahraga secara teratur. Selain itu, usulan untuk penaikkan cukai gula perlu juga diterapkan untuk menekan konsumsi gula yang berlebihan.

Masyarakat di perkotaan seringkali mengalami tantangan dan hambatan untuk melakukan dua aktivitas ini ditengah aktivitas mereka sehari-hari. Bisa saja, liburan akhir pekan digunakan untuk beristirahat seharian.

Menata Pola Makan

Mengatur pola makan sehat dapat dimulai dengan menyediakan makanan sehat sebagai persediaan makanan di dapur. Beberapa makanan dengan kadar gula tinggi perlu dicermati untuk dikurangi secara bijak. Misalnya cokelat, salad, sirup, selai roti, es krim, kue bolu, puding manis, dan kue donat.

Secara jenis, makanan-makanan di atas biasanya sudah dalam keadaan siap saji. Proses pembuatannya tidak diketahui sehingga kadar gula yang ada juga sulit diketahui. Jika jenis makanan ini dibuat dan diolah sendiri, diharapkan dapat mengatur jumlah kandungan gulanya.

Dikutip dari hello sehat.com, Kementerian Kesehatan telah menentukan batasan asupan gula harian yang direkomendasikan, yaitu 50 gram.Oleh karena itu, sangat penting menjaga pola makan dan mengatur konsumsi makanan dalam jumlah yang berlebihan.

Insight

Wacana pencantuman kadar gula dan lemak jenuh perlu didukung sepenuhnya. Namun, wacana ini tidak hanya berhenti pada kandungan gula dan lemak jenuh saja, tapi juga pada kandungan lain yang berpotensi memberikan efek negatif bagi tubuh. Misalnya caffein, garam, kolesterol, dan lain-lain.***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun