Meskipun sudah ada wacana pemberian label kadar gula dan lemak pada kemasan makanan, belum dapat dipastikan apakah wacana ini secara efektif dapat mengubah perilaku konsumtif masyarakat terhadap gula atau tidak. Demikian pula implikasinya terhadap penurunan jumlah penderita diabetes secara signifikan. Namun, wacana ini diharapkan dapat membantu masyarakat mengelola asupan gula yang dikonsumsi sehari-hari.
Tentu, wacana ini tidak dapat berdiri sendiri. Perlu melakukan upaya lain yang juga sama penting seperti mengedukasi masyarakat secara terus menerus untuk mengatur pola makan sehat dan melakukan olahraga secara teratur. Selain itu, usulan untuk penaikkan cukai gula perlu juga diterapkan untuk menekan konsumsi gula yang berlebihan.
Masyarakat di perkotaan seringkali mengalami tantangan dan hambatan untuk melakukan dua aktivitas ini ditengah aktivitas mereka sehari-hari. Bisa saja, liburan akhir pekan digunakan untuk beristirahat seharian.
Menata Pola Makan
Mengatur pola makan sehat dapat dimulai dengan menyediakan makanan sehat sebagai persediaan makanan di dapur. Beberapa makanan dengan kadar gula tinggi perlu dicermati untuk dikurangi secara bijak. Misalnya cokelat, salad, sirup, selai roti, es krim, kue bolu, puding manis, dan kue donat.
Secara jenis, makanan-makanan di atas biasanya sudah dalam keadaan siap saji. Proses pembuatannya tidak diketahui sehingga kadar gula yang ada juga sulit diketahui. Jika jenis makanan ini dibuat dan diolah sendiri, diharapkan dapat mengatur jumlah kandungan gulanya.
Dikutip dari hello sehat.com, Kementerian Kesehatan telah menentukan batasan asupan gula harian yang direkomendasikan, yaitu 50 gram.Oleh karena itu, sangat penting menjaga pola makan dan mengatur konsumsi makanan dalam jumlah yang berlebihan.
Insight
Wacana pencantuman kadar gula dan lemak jenuh perlu didukung sepenuhnya. Namun, wacana ini tidak hanya berhenti pada kandungan gula dan lemak jenuh saja, tapi juga pada kandungan lain yang berpotensi memberikan efek negatif bagi tubuh. Misalnya caffein, garam, kolesterol, dan lain-lain.***