Kisah lain yang saya dapat sebelumnya mungkin lebih mendekati keadaan teman baik saya itu. Kisah itu tentang seekor gajah yang terikat dengan tali kecil pada kaki depannya, tapi berada di luar kandang.
Kondisi gajah itu sebenarnya memberi peluang baginya untuk pergi atau kabur. Kenyataannya, gajah itu hanya diam saja dan tidka berusaha untuk melarikan diri. Gajah itu seolah menerima saja kondisinya yang terikat dan ia hanya diam ditempatnya. Ternyata pelatih gajah itu telah mengkondisikan gajah itu sejak lama dan percaya bahwa tidak dapat melarikan diri.
Situasi yang dialami gajah itu mungkin mendekati kondisi teman baik saya itu. Ketika pikiran terpenjara pada sebuah keyakinan bahwa dirinya tidak dapat berbuat apa-apa, maka seterusnya akan demikian. Padahal seseorang dapat bebas menurut kehendaknya.
Seperti halnya gajah dalam kisah di atas, Â tak jarang ada orang yang menjalani hidup dengan keyakinan teguh bahwa ia tidak dapat melakukan sesuatu, hanya karena pernah mengalami kegagalan sebelumnya. Seringkali, orang takut dan khawatir memulai langkah baru karena ia masih "terpenjara" dalam pikiran lamanya.Â
Insight
Kegagalan adalah bagian dari proses pembelajaran dalam kehidupan. Pasrah pada keadaan dan tidak berbuat apa-apa akan semakin memperburuk keadaan diri. Orang demikian perlu mengubah cara pandangnya untuk memulai langkah baru. Inilah yang memungkinkan perubahan itu terjadi. Teman saya mengalami hal yang demikian, sehingga perlu diberi motivasi untuk memulai langkah barunya agar beranjak dari keadaanya saat ini. Meski tidak seketika, tetapi dengan kesabaran dan usaha terus menerus, saya yakin akan membuahkan hasil yang positif.
Refleksi
Dulu saya pun pernah mengalaminya meskipun tidak berlarut-larut. Beberapa orang mungkin saja pernah atau masih mengalaminya. Semoga kesadaran untuk terus berusaha dan bangkit dari masalah, terus digemakan dalam diri setiap saat. Semoga dan semangat !!!***
   Baca juga: Peluang Pendidikan Non Formal bagi Pendidikan Nasional
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H