Mohon tunggu...
Krismas Situmorang
Krismas Situmorang Mohon Tunggu... Guru - Teacher, Freelancer Writer, Indonesian Blogger

Observer of Social Interaction, Catechist in the Parish.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Perjalanan Rohani Para Remaja Bagi Pembaruan Diri

5 Juli 2024   10:57 Diperbarui: 5 Juli 2024   12:18 179
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi gambar retret, sumber: dokumentasi pribadi.

Retret biasanya dilakukan berkala, misalnya sekali dalam setahun. Tujuan dari kegiatan retret adalah mengevaluasi diri atas kehidupan yang sudah dilalui sebelumnya. Hasil evaluasi diri digunakan sebagai kekuatan untuk memperbaiki diri sehingga di waktu mendatang memiliki spirit baru dalam menjalani kehidupannya secara positif.

Topik-Topik Dalam Retret

Materi retret biasanya dikemas dalam tiga hingga empat tahapan (session) dengan topik-topik tertentu. Biasanya, ada tiga bagian yang dikemas secara kreatif yaitu: mengenal diri, berelasi dengan orang lain dan Tuhan, serta melakukan perbaikan.

Pada bagian pertama dalam retret ini, peserta mendapatkan pengetahuan tentang pengenalan diri. Mereka berefleksi  untuk menemukan siapa diri mereka yang sebenarnya. Mereka diajak untuk menemukan kekuatan dan kelemahan dalam dirinya sebagai manusia ciptaan Tuhan, sebagai anak, sebagai siswa, dan sebagai anggota masyarakat. Mereka juga diajak untuk.mengevaluasi diri sebagai pribadi. Misalnya, bagaimana mereka memandang dan memperlakukan dirinya selama ini. Para fasilitator mengemas topik pengenalan diri ini dalam bentuk dinamika individu.

       Baca juga: Cita-Cita Terpendam dalam Perspektif Kebebasan

Pada bagian kedua, peserta diajak untuk mengenal siapa sesamanya. Peserta diingatkan kembali tentang ajaran iman Katolik bahwa semua manusia adalah sesamanya, tanpa memandang latar belakangnya. Bahwa siapa pun yang membutuhkan bantuan dan pertolongan, wajib dibantu. Karena mengasihi sesama sesungguhnya merupakan salah satu bentuk ungkapan mengasihi Allah.

Peserta belajar berinteraksi dengan baik, ramah dan sopan terhadap sesamanya. Merefleksikan bentuk komunikasi dan interaksi yang selama ini sudah mereka lakukan terhadap saudara, teman, guru, dan khususnya orang tuanya.

Selanjutnya pada bagian ketiga, mereka membuat komitmen pribadi untuk melakukan perubahan diri dari hal-hal yang tidak atau kurang baik ke arah yang lebih baik. Komitmen ini kemudian dikomunikasikan oleh peserta kepada orang tuanya setelah sampai di rumah. Seluruh kegiatan dalam retret ini ditutup dengan Perayaan Ekaristi sebagai sumber kekuatan hidup beriman para peserta dan pendamping retret. Pada hari ketiga, rombongan kembali ke Jakarta dengan penuh sukacita.

Ilustrasi gambar retret, sumber: dokumentasi pribadi
Ilustrasi gambar retret, sumber: dokumentasi pribadi

Insight

Pengalaman mengikuti retret bagi peserta dirasakan berkesan. Mereka memberikan kesan positif dan menceritakan perasaan yang dialaminya. Begitu pula ketika para orang tua memberikan respon positif ketika anak mereka berkomunikasi dengan mereka setelah tiba di rumah. Perasaan emosional dan haru meliputi keluarganya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun