Para remaja sering salah paham terhadap persoalan gangguan makan. Mereka menganggap hal ini sebagai pilihan gaya hidup. Contoh gangguan makan yang dimaksud adalah mengurangi porsi makanan secara ketat karena takut gemuk (anoreksia nervosa), mengkonsumsi makanan secara berlebihan diikuti rasa bersalah (bulimia nervosa), dan keinginan makan yang tinggi dan tidak terkendali (binge eating disorder).
 3. Wasting (Terlalu Kurus)
Wasting berbeda dengan stunting. Pada wasting, berat badan yang kurang dalam waktu singkat, tetapi tinggi badannya normal. Jika penanganannya cepat, fisik akan normal kembali.
4. Obesitas (Kegemukan)
Kondisi ini terjadi karena penumpukan lemak akibat jumlah kalori yang masuk lebih besar dari jumlah kalori yang dibakar. Selain menyebabkan penyakit seperti diabetes jantung, asma, dan penyakit hati, obesitas bisa menyerang psikologis seperti cemas, depresi, dan kurang percaya diri.
5. Kecanduan Rokok
Para perokok pemula berada pada usia remaja. Biasanya diawali dari keinginan mencoba dan akhirnya menjadi kecanduan. Bahaya kesehatan yang mengancam adalah gangguan paru-paru, kanker, penyakit jantung, dan asma.
6. Diabetes
Gaya hidup remaja yang statis seperti mengonsumsi minuman manis, makanan cepat saji, dan bermain game dalam waktu yang lama memicu munculnya penyakit diabetes.
7. Infeksi Penyakit Seksual
Pergaulan bebas remaja cukup memprihatinkan. Tidak sedikit ditemukan kasus siswa putus sekolah karena pergaulan bebas seperti hamil di luar nikah, narkoba, dll di Cirebon (mediacirebon.id, 2023). BKKBN mencatat sebanyak 60% remaja usia 16-17 tahun, 20% remaja usia 14-15 tahun ada, dan 20% remaja usia 19-20 tahun, melakukan hubungan seksual (Arifati, 2023).