Mohon tunggu...
Krismas Situmorang
Krismas Situmorang Mohon Tunggu... Guru - Teacher, Freelancer Writer, Indonesian Blogger

Observer of Social Interaction, Catechist in the Parish.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Meraih Asa di Antara Dua Tanggung Jawab

10 Juni 2024   23:38 Diperbarui: 10 Juni 2024   23:43 216
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi gambar profesi ojek online. Sumber: dokumentasi pribadi.

Uh ..., macet dimana-mana. 

Sore ini menjelang magrib, jalanan terasa berbeda. Kendaraan terasa tumpah meruah di jalan raya dan diam tak bergerak. Rasanya saya sulit sekali untuk sekedar menggerakkan kendaraan maju walau sekedar beberapa meter. Hanya sesekali, beberapa kendaraan termasuk kendaraan saya dapat bergerak maju, selebihnya diam ditempat untuk waktu yang lama.

Melewati beberapa waktu lamanya, melintas di samping saya sebuah kendaraan roda dua. Kendaraan itu bergerak dengan lincah di tengah kemacetan. Saya sempat tertinggal jauh di belakangnya karena terhalang sebuah mikrolet angkutan umum yang tiba-tiba berhenti di depan saya. Ah, sejenak saya dibuat kesal dengan ulah pengemudi mikrolet ini. Ternyata mayoritas pengemudi mikrolet memang seperti itu. Sangat jarang ditemui pengemudi mikrolet yang tertib ketika berkendara di Jakarta ini.

Kerasnya Hidup

Pengendara sepeda motor itu, seorang wanita yang menggunakan sebuah jaket ojek daring. Pada bagian belakang kendaraan, terikat sebuah kardus yang cukup besar. Pada bagian tengah, masih terdapat beberapa kardus kecil yang terbungkus rapi. Tampaknya kardus-kardus itu adalah paket yang akan diantar kepada beberapa konsumen.

Namun, ada hal unik yang menarik perhatian saya. Sang pengemudi wanita menggendong seorang anak di bagian depan tubuhnya. Sang anak tampak diam. Kemungkinan, anak tersebut sedang tertidur. Sesaat saya berpikir, betapa hebatnya wanita ini. Dengan gesitnya, ia melalui kemacetan lalu lintas yang padat itu.

Ilustrasi gambar profesi ojek online. Sumber: dokumentasi pribadi.
Ilustrasi gambar profesi ojek online. Sumber: dokumentasi pribadi.

Ia seolah sedang menunjukkan kepada semua orang di sekitarnya, bahwa ia seorang wanita, seorang ibu, dan seorang pekerja. Apa yang dikerjakannya adalah hal yang biasa dilakukan seorang pekerja laki-laki. Dan ia mampu melakukannya dengan gigih, kuat dan penuh semangat, sebaik yang dilakukan seorang laki-laki. Menurut saya, ia bahkan melebihi kemampuan seorang laki-laki karena ia mampu menjaga anaknya yang masih kecil itu, meski situasi ini bukanlah situasi dan kondisi yang ideal bagi seorang ibu untuk merawat anaknya.

Pikiran saya jauh menerka-nerka, bagaimana dan mengapa ibu itu harus melakukan pekerjaan seperti itu. Di satu sisi, ia perlu merawat anaknya yang masih kecil. Di sisi lain, ia perlu bekerja dan mencari nafkah. Dua hal yang sulit untuk dikerjakan dalam waktu yang bersamaan. Apa yang ditunjukkannya menggambarkan kekuatan, ketekunan, dan ketulusan yang belum tentu dimiliki banyak orang.

Rasanya berat membayangkan, kesulitan dan tantangan yang harus dihadapinya dalam kondisi seperti itu. Kemungkinan adanya dorongan kebutuhan ekonomi yang kuat, beradu dengan hambatan dalam merawat dan membesarkan anak, dan berbagai kemungkinan tantangan lainnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun