Lautan pikiranku luas membentang,Â
lembut menggelombang kecil, satu per satu,Â
pengalaman demi pengalaman, berlari-lari kecil ...
mengendap di bawah reruntuhan memori.
tawa, air mata, terhimpit, sakit, tertahan dalam pikiran yang tertinggal,Â
menggelayut di sudut-sudut hati,
bergentayangan bagai bayangan tak kasat mata,
dalam sekali.
Ia kadang memagar, kadang membentang,Â
di antara lupa dan kenangan,Â
menekan titik demi titik yang terluka,
mengingatkan jalan yang dulu pernah dilalui,
dalam pikiran yang tertinggal.***
Baca juga:Â Nyaris
Baca juga:Â Lelah
Baca juga:Â Aku, Dia, dan Mereka
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2HBeri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!