Jika ditanya, apakah penghasilan yang didapat sudah mampu mencukupi berbagai kebutuhan hidup seseorang secara individu  ataupun bersama keluarganya?
Jawaban dari pertanyaan ini bisa beragam. Mereka yang berpenghasilan besar, kemungkinan besar akan menjawab cukup, sedang-sedang, atau mungkin kurang. Jawaban yang sama bisa saja ditemukan pada orang-orang yang berpenghasilan sedang. Tidak halnya bagi mereka yang berpenghasilan kecil.
Tentu saja, kata "besar, sedang, dan kecil" akan merujuk pada angka yang bervariasi. Namun, hal yang hendak saya ulas dalam tulisan ini adalah bagaimana mengelola angka-angka tersebut agar menjadi cukup atau minimal "mendekati cukup".
Dalam hal ini, saya bukanlah pakar dalam hal keuangan. Namun, paling tidak, beberapa pengalaman mungkin bisa menjadi bahan refleksi dan pembelajaran dalam pengelolaan keuangan keluarga.
Tulisan ini akan langsung mengulas tentang sebuah lembaga atau organisasi ekonomi yang disebut koperasi, secara spesifik koperasi simpan pinjam.
Secara umum, koperasi merupakan suatu organisasi ekonomi yang didirikan oleh sekelompok orang dengan tujuan yang sama yaitu mencapai kesejahteraan bersama yaitu seluruh anggota.
Dalam koperasi, keputusan diambil secara demokratis oleh para anggotanya. Masing-masing anggota memiliki hak suara yang sama. Prinsip utama yang selalu dijaga oleh koperasi adalah melibatkan partisipasi aktif, tanggung jawab, dan pemberdayaan seluruh anggota.
Untuk mengoperasikan kegiatannya, koperasi simpan pinjam mengelola dana yang dihimpun dari anggota. Selanjutnya, dana yang terkumpul tersebut dikembangkan dengan cara meminjamkan kepada anggotanya.
Manfaat Menjadi Anggota Koperasi
Secara umum, koperasi didirikan dengan tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan para anggotanya.
Tujuan tersebut dicapai melalui berbagai kegiatan ekonomi yang dilakukan koperasi. Salah satunya adalah kegiatan simpan pinjam. Melalui berbagai kegiatan ekonominya, koperasi akan mendapatkan untung dan kemudian keuntungan itu akan diberikan kepada anggota dengan kriteria-kriteria tertentu yang telah disepakati bersama oleh seluruh anggota koperasi.
Satu jenis koperasi dikenal dengan nama Koperasi Simpan Pinjam (Credit Union-CU). Bentuk kegiataannya  fokus pada kegiatan penyimpanan dan pemberian pinjaman kepada anggotanya. Dalam konteks ini, anggota koperasi dapat menyimpan uang secara rutin dan mengajukan pinjaman ketika diperlukan.
Dua kegiatan koperasi ini memberikan solusi finansial yang inklusif dan adil bagi para anggotanya. Bagi anggota yang ingin mengembangkan simpanannya, dapat menyimpan dana yang bersumber dari penghasilannya maupun dari pinjaman koperasi tersebut. Sebaliknya, anggota lain yang membutuhkan modal usaha akan mendapatkan akses keuangan untuk memperoleh modal usaha.
Ketentuan dan Prosedur Peminjaman
Dalam rangka peminjaman sejumlah dana, terdapat prosedur-prosedur tertentu yang harus diperhatikan dan diikuti oleh seluruh anggota. Misalnya, data diri, Â domisili, pekerjaan, dan data lain yang diperlukan sesuai kebutuhan. Peruntukan pinjaman dapat bermacam-macam tergantung kebutuhan anggota yang meminjam.
Manfaat yang dapat Diraih
Bagi peminjam dana, koperasi dapat menjadi lembaga yang memberikan bantuan modal usaha. Sementara bagi pemilik dana, koperasi dapat menjadi lembaga yang membantu pengelolaan dana agar berkembang.
Secara umum, ada beberapa manfaat yang dapat diperoleh oleh anggota koperasi simpan pinjam.
1. Memberi akses keuangan kepada semua anggota
Sebagai alternatif sumber modal usaha, koperasi simpan pinjam memberikan akses layanan keuangan bagi anggota yang mengalami kesulitan mendapatkan modal melalui lembaga keuangan formal. Koperasi umumnya memberikan persyaratan peminjaman yang lebih mudah.
2. Memberi bunga yang bersaing
Pinjaman yang diberikan oleh koperasi simpan pinjam menawarkan tingkat bunga yang lebih rendah dibandingkan lembaga keuangan formal. Kondisi ini sangat membantu para anggotanya.
3. Mendorong partisipasi dan keputusan bersama
Koperasi tidak hanya memberikan manfaat secara finansial, tetapi juga memberi manfaat secara sosial. Dalam menjalankan koperasi, para anggota akan berperan aktif sebagai pengelola. Setiap anggota bertindak dan merasakan pengambilan keputusan bersama itu.
4. Menguatkan ekonomi masyarakat
Kegiatan ekonomi yang digerakkan oleh beberapa orang secara bersama-sama akan memperkecil kesenjangan ekonomi. Jika jumlah koperasi semakin banyak dan cakupannya semakin luas, maka pemerataan ekonomi secara nasional akan lebih mudah dicapai.
5. Menyajikan literasi keuangan
Kegiatan koperasi mengelola dana secara transparan. Setiap anggota dapat memantau dan mengetahui persis bagaimana dana mereka dikelola atau digunakan.
Memilih koperasi simpan pinjam yang aman
Tak dipungkiri bahwa ada banyak lembaga keuangan fiktif yang beroperasi dengan kedok sebagai koperasi. Masyarakat sering tertipu oleh janji-janji manis yang disodorkan.
Sebagai calon anggota yang akan menikmati produk suatu koperasi simpan pinjam, ada baiknya memperhatikan keamanan atau jaminan layanan. Beberapa hal berikut perlu menjadi perhatian mendasar dalam memilih koperasi simpan pinjam yang aman
1. Izin operasional
Setiap individu calon anggota koperasi harus memperhatikan izin operasional. Di Indonesia, koperasi simpan pinjam yang resmi dan aman diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
2. Reputasi dan riwayat koperasi
Rekam jejak penting untuk dipertimbangkan. Koperasi yang dipilih harus melakukan kegiatan ekonominya secara terbuka. Perhatikan rekam jejak kerja samanya  bersama banyak mitra lainnya.
3. Ketentuan pinjaman dan simpanan
Meskipun suatu koperasi sudah resmi diawasi oleh OJK dan bekerja sama dengan banyak mitra kompeten, harus diperhatikan juga ketentuan yang diterapkan. Tingkat bunga, jangka waktu, dan berbagai ketentuan lain yang dikenakan oleh koperasi harus dipahami dengan jelas.
4. Manajemen dan Anggota
Badan koperasi yang baik dan tepat dipilih adalah koperasi yang memiliki struktur manajemen dan keanggotaan jelas dimana pengambilan keputusan melibatkan anggota.
5. Pengelolaan laporan dan pemanfaatan teknologi
Sebagai lembaga yang mengelola dana, koperasi simpan pinjam harus memiliki laporan pencatatan keuangan yang baik. Oleh karena itu, dukungan teknologi dalam pencatatan keuangan penting sebagai pertimbangan penilaian.
Menjadi anggota koperasi simpan pinjam harus diringi dengan sikap tertib dan disiplin dalam mengelola keuangan, baik menyimpan ataupun meminjam. Hal ini akan sangat mendukung terciptanya sikap saling percaya dan manfaat dua arah baik  koperasi maupun anggota itu sendiri.
Semoga tulisan ini bermanfaat.***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H