Mohon tunggu...
Krismas Situmorang
Krismas Situmorang Mohon Tunggu... Guru - Teacher, Freelancer Writer, Indonesian Blogger

Observer of Social Interaction, Catechist in the Parish.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Sisi Lain Efek Minum Kopi

4 Maret 2024   20:28 Diperbarui: 4 Maret 2024   21:40 244
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di sebuah sudut kecil di tengah kota yang ramai, terdapat sebuah kedai kopi yang sederhana namun penuh dengan kehangatan. Bau harum kopi yang segar menyambut setiap orang yang melangkah masuk ke kedai itu. Di balik meja kayu tua, seorang pria paruh baya dengan senyuman ramah sedang sibuk menyeduh kopi untuk para pelanggannya.

Hari itu, hujan turun dengan derasnya. Langit yang kelabu membuat suasana di kedai kopi itu terasa semakin hangat. Di sudut kedai, duduk seorang wanita muda dengan secangkir kopi di tangan. Dia tampak tenggelam dalam pikirannya sendiri, seolah-olah dunia di sekitarnya berputar tanpa dia sadari.

Pria paruh baya itu, yang dikenal dengan sebutan Pak Agus, melihat ke arah wanita itu. Dengan langkah yang pelan, dia mendekati wanita tersebut. "Permisi, maaf mengganggu. Apakah semuanya baik-baik saja?" tanyanya dengan lembut.

Baca juga: Cerita di Musim Hujan

Wanita itu tersadar dari lamunannya. Dia tersenyum tipis, "Oh, maaf. Ya, semuanya baik-baik saja. Terima kasih."

Pak Agus duduk di kursi di depan wanita itu. "Hari ini hujan cukup deras, ya?"

Wanita itu mengangguk, "Ya, cukup deras. Tapi rasanya enak sekali duduk di sini sambil menikmati secangkir kopi hangat."

Pak Agus tersenyum, "Ya, kopi memang memiliki keajaiban tersendiri. Terkadang, satu cangkir kopi bisa membawa kita ke dalam dunia yang berbeda, membantu kita melupakan semua masalah sejenak."

Wanita itu menatap ke arah cangkir kopinya. "Anda benar. Saya rasa, kopi ini seperti teman setia yang selalu ada untuk menemani kita, baik dalam kebahagiaan maupun kesedihan."

Baca juga: Sekarang Musim Hujan atau Musim Kemarau.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun