Di sebuah sudut kecil di tengah kota yang ramai, terdapat sebuah kedai kopi yang sederhana namun penuh dengan kehangatan. Bau harum kopi yang segar menyambut setiap orang yang melangkah masuk ke kedai itu. Di balik meja kayu tua, seorang pria paruh baya dengan senyuman ramah sedang sibuk menyeduh kopi untuk para pelanggannya.
Hari itu, hujan turun dengan derasnya. Langit yang kelabu membuat suasana di kedai kopi itu terasa semakin hangat. Di sudut kedai, duduk seorang wanita muda dengan secangkir kopi di tangan. Dia tampak tenggelam dalam pikirannya sendiri, seolah-olah dunia di sekitarnya berputar tanpa dia sadari.
Pria paruh baya itu, yang dikenal dengan sebutan Pak Agus, melihat ke arah wanita itu. Dengan langkah yang pelan, dia mendekati wanita tersebut. "Permisi, maaf mengganggu. Apakah semuanya baik-baik saja?" tanyanya dengan lembut.
Baca juga:Â Cerita di Musim Hujan
Wanita itu tersadar dari lamunannya. Dia tersenyum tipis, "Oh, maaf. Ya, semuanya baik-baik saja. Terima kasih."
Pak Agus duduk di kursi di depan wanita itu. "Hari ini hujan cukup deras, ya?"
Wanita itu mengangguk, "Ya, cukup deras. Tapi rasanya enak sekali duduk di sini sambil menikmati secangkir kopi hangat."
Pak Agus tersenyum, "Ya, kopi memang memiliki keajaiban tersendiri. Terkadang, satu cangkir kopi bisa membawa kita ke dalam dunia yang berbeda, membantu kita melupakan semua masalah sejenak."
Wanita itu menatap ke arah cangkir kopinya. "Anda benar. Saya rasa, kopi ini seperti teman setia yang selalu ada untuk menemani kita, baik dalam kebahagiaan maupun kesedihan."
Baca juga:Â Sekarang Musim Hujan atau Musim Kemarau.