Mohon tunggu...
Krismas Situmorang
Krismas Situmorang Mohon Tunggu... Guru - Teacher, Freelancer Writer, Indonesian Blogger

Observer of Social Interaction, Catechist in the Parish.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Anak Sulit Belajar? Bisa Mencoba Cara Ini.

8 Januari 2024   14:41 Diperbarui: 8 Januari 2024   15:17 237
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar ilustrasiSumber: https://www.asikbelajar.com/cara-mengenal-kesulitan-belajar-pada-anak-didik-ala-djamarah/

Siswa-siswi di sekolah seringnya mengalami gangguan belajar dan kurang motivasi pribadi. Hal ini tentu dapat menghambat proses belajar mereka di sekolah.

Hambatan ini melibatkan ekspektasi kinerja yang berlebihan dari orang tua dan pencapaian nilai bagus di sekolah oleh siswa.

Kondisi ini merupakan tantangan dan bagian dari proses pembelajaran yang perlu diselesaikan dengan cara yang benar.

Sebagai guru dan orang tua, kita perlu mengetahui bagaimana membantu siswa mengatasi masalah yang mereka hadapi di sekolah dan mengendalikan emosi negatif mereka secara efektif.

Pada umumnya, masalah  yang dihadapi siswa di sekolah beragam. Di bawah ini akan disajikan masalah umum yang dihadapi siswa dan cara mengatasinya yang dirangkum dari Kejarcita .

1. Kurangnya Motivasi.

Motivasi siswa yang rendah dapat menyebabkan kesulitan mencapai hasil belajar yang maksimal. Penurunan motivasi pribadi dapat terjadi pada mata pelajaran tertentu maupun semua mata Pelajaran. Penyebabnya mungkin banyak. Oleh karena itu perlu dicari akar permasalahannya.

Penurunan motivasi siswa antara lain disebabkan oleh kelelahan, stres, aktivitas lain yang memerlukan perhatian lebih, kebosanan, ketidakmampuan guru dalam mata pelajaran tertentu, kesehatan yang buruk, kurang tidur, dan ketakutan terus-menerus akan kegagalan.

Jika salah satu permasalahan di atas sudah teridentifikasi, maka tindakan selanjutnya adalah mengambil langkah nyata untuk menghilangkan kemungkinan penyebab menurunnya inisiatif siswa.

Salah satu cara untuk menemukan motivasi adalah dengan menemukan sesuatu yang memotivasi diri, seperti:

1) Kepuasan menyelesaikan tugas

2) respon positif dari guru

3) Pengakuan atas keberhasilan dari teman dan orang tua

4) Mendapatkan hadiah/penghargaan setelah belajar

5) Nilai tertinggi

Jika faktor-faktor yang mengurangi motivasi dan faktor-faktor yang meningkatkan motivasi sudah diketahui, maka akan lebih mudah dalam mengatasi permasalahan.

Selain itu, cara memotivasi diri sendiri juga dapat dilakukan dengan mengonsumsi sedikit makanan yang manis untuk meningkatkan mood, menambah energi, dan meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan logis.

Usaha lainnya adalah dengan menghargai diri sendiri, memahami gaya belajar, dan mengomunikasikan kesulitan yang dialami.

Peran orang tua dan guru dalam hal ini sangat penting untuk memberikan motivasi kepada siswa atas keberhasilan dan kegagalan yang dialaminya.

2. Terlalu banyak gangguan

Pengaruh luar seringkali menghalangi siswa untuk berkonsentrasi dalam belajar.

Misalnya: media sosial, televisi, teman, dan permainan. Oleh karena itu, untuk mengatasi kendala tersebut diperlukan upaya efektif seperti menciptakan lingkungan belajar yang tepat dan mengurangi ketergantungan pada media sosial (screen time).

Untuk meminimalkan gangguan eksternal dapat mengupayakan hal-hal berikut, seperti: menjauhkan diri dari gangguan ponsel atau Internet untuk sementara waktu,  membatasi diri dari interaksi di dunia maya dan kegiatan yang sifatnya membuang-buang waktu.

Bentuknya dapat berupa: penghapusan aplikasi, penggunaan internet secara maksimal untuk mendukung pembelajaran. Alternatifnya, dapat mencari tempat yang lebih tenang untuk belajar, seperti perpustakaan atau taman.

3. Kesulitan Konsentrasi

Kesulitan dalam konsentrasi bukanlah masalah yang bisa dianggap remeh.

Bahkan setelah gangguan dihilangkan pun, orang dapat mengalami kehilangan konsentrasi.

Beberapa cara mengatasi kesulitan konsentrasi:

a) Menjernihkan pikiran. Salah satu gejala kurang konsentrasi bisa terjadi akibat seringnya menunda sesuatu. Oleh karena itu, sebelum mulai belajar, Anda perlu menjernihkan pikiran dari berbagai gangguan.

Salah satu cara sederhana untuk mengatasi kesulitan konsentrasi adalah dengan menuliskan masalah, menceritakannya kepada teman, atau melakukan olahraga ringan secara rutin.

Jika masalah yang dihadapi lebih kompleks, dapat berkonsultasi dengan psikolog untuk mencari solusi atas masalah yang Anda hadapi.

b) Tetapkan tujuan. Penyebab lain dari kurangnya konsentrasi adalah kewalahan atas tugas atau pembelajaran dan tidak tahu harus mulai dari mana.

Cara untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah dengan membagi tugas atau membagi pekerjaan menjadi tugas-tugas yang lebih kecil sehingga lebih mudah untuk dikelola dan mencapai tujuan yang diharapkan.

c) Menemukan gaya belajar yang tepat. Gaya belajar setiap orang berbeda-beda. Ada yang suka belajar sendiri, ada juga yang suka belajar bersama. Maka sangat disarankan agar siswa mengetahui dan menemukan gaya belajar yang tepat bagi dirinya agar lebih menyenangkan dan lebih fokus.

d) Jangan terlalu memaksakan diri.

Terlalu berkonsentrasi belajar dan mengabaikan waktu istirahat justru dapat menurunkan konsentrasi yang dapat berdampak buruk pada kesehatan.

Oleh karena itu, perlu waktu istirahat yang cukup untuk meningkatkan konsentrasi, olahraga dan mengonsumsi makanan serta minuman bergizi.

4. Kesulitan Mengingat.

Masalah umum pada siswa adalah kesulitan untuk mengingat suatu topik.

Untuk mengatasi kesulitan dalam mengingat apa yang telah diajarkan guru, dapat diatasi dengan menguraikan poin-poin penting, memvisualisasikan isi dengan gambar, dan menggunakan akronim dan singkatan untuk mengingat rumus-rumus tertentu. Selain itu, dapat menggunakan berbagai jenis permainan sebagai alat untuk meningkatkan kemampuan daya ingatnya, seperti puzzle, catur, dan teka-teki silang.

5. Mata pelajaran tertentu tidak menyenangkan.

Tidak jarang siswa tidak menguasai mata pelajaran karena merasa bosan, atau merasa mata pelajaran tersebut tidak bermanfaat baginya, atau bahkan tidak menyukai guru yang mengajarnya.

Salah satu cara untuk mengatasi masalah tersebut adalah dengan mengubah pola pikir siswa dengan memberikan gambaran yang lebih komprehensif tentang pentingnya mata pelajaran tersebut di masa depan.

Guru harus membantu siswa mengembangkan minat tentang mengapa mereka perlu mempelajari mata pelajaran ini, meskipun mata pelajaran tersebut tampaknya tidak relevan dengan tujuan karir mereka di masa depan.

Selain itu, penting untuk meningkatkan kepercayaan diri siswa terhadap mata pelajaran yang mereka anggap sulit dan tidak menyenangkan.

6. Kurangnya Sumber Belajar yang Memadai.

Permasalahan ini mungkin tergolong sederhana, namun sering dihadapi oleh siswa di sekolah.

Pencapaian tingkat akademik yang baik erat kaitannya dengan kemampuan siswa mengakses materi pembelajaran yang sesuai (baik buku maupun guru yang berkompeten di bidangnya).

Cara mengatasi masalah ini dapat dilakukan dengan pemanfaatan teknologi dan mengadaptasi gaya belajar antara guru dan siswa.

7. Manajemen Waktu.

Permasalahan lain yang sering dihadapi siswa di sekolah adalah kurangnya manajemen waktu. Permasalahan ini membuat pembelajaran menjadi tidak efisien dan terasa memberatkan.

Salah satu cara untuk mengatasi masalah ini adalah dengan membuat daftar kegiatan yang akan dilakukan (to-do list), menyelesaikan tugas tepat waktu, dan menjadwalkan tugas sesuai prioritas.

Semoga bermanfaat!.

Referensi: https://blog.kejarcita.id/7-masalah-yang-dihadapi-siswa-di-sekolah-dan-cara-mengatasinya/ 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun