Mohon tunggu...
Krismas Situmorang
Krismas Situmorang Mohon Tunggu... Guru - Guru, Blogger Indonesia

Teacher, Freelancer Writer

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Pengendalian Lidah Dalam Konteks Pengajaran (Sebuah Refleksi Pribadi)

6 Januari 2024   22:50 Diperbarui: 7 Januari 2024   16:09 326
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berbicara merupakan salah satu bentuk komunikasi antar manusia. Ketika berbicara, orang menyampaikan maksud dan tujuannya. Berbicara juga menjadi cara untuk mengungkapkan perasaan kepada orang lain.

Berbicara sebagai sarana komunikasi tentu perlu dikelola dengan baik agar maksud dan tujuan dapat tersampaikan dengan baik dan dimengerti oleh masing-masing orang yang mendengar. Pengelolaan cara berbicara ini dikenal juga dengan istilah lain yaitu etika berbicara atau pengendalian lidah.

Kata 'lidah' seringkali digunakan sebagai pengganti kata 'mulut' sebagai alat untuk berbicara. Lidah menjadi sangat penting karena lidah dapat mencelakakan atau menyelamatkan.

Beberapa penafsir mengatakan bahwa pengendalian lidah adalah hal yang tidak dapat dilakukan namun sebagian lain menafsirkannya sebagai hal yang tidak mudah namun dapat dilakukan dengan hikmat dari Sang Pencipta.

Sebagian orang mempunyai tanggung jawab untuk mengajar dalam pengertian membagikan atau menyampaikan "sesuatu" kepada orang lain. Mengajar adalah kegiatan yang menuntut kompetensi dan kapasitas yang layak.

Orang yang mengajar  (pengajar) berpotensi menjadi "peramal" dalam pengertian memberikan penafsiran bebas menurut dirinya sendiri jika tidak memiliki kompetensi dan kelayakan.

Pengajar akan merasa "dihakimi" dengan lebih tegas dan mendalam daripada non-pengajar karena pengajar dianggap mengetahui tentang apa yang diajarkannya.

Inkonsistensi Lidah

Pada umumnya, orang tanpa kecuali memiliki kelemahan dalam pengendalian lidah. Pendapat pribadi ini tentu masih perlu didukung oleh penelitian yang lebih mendalam.  

Secara pribadi berpendapat bahwa anggota tubuh yang sulit untuk dikendalikan adalah lidah. Oleh karena itu, orang-orang akan memiliki kekurangan yang sama dalam hal pengendalian lidah. Contohnya: orang yang berbicara terlalu banyak, pada suatu waktu akan keliru dalam perkataan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun