Mohon tunggu...
Krismas Situmorang
Krismas Situmorang Mohon Tunggu... Guru - Teacher, Freelancer Writer, Indonesian Blogger

Observer of Social Interaction, Catechist in the Parish.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Tidak Ada Keluarga yang Sempurna

30 Desember 2023   10:16 Diperbarui: 30 Desember 2023   10:36 340
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Beberapa kutipan Paus Fransiskus tentang keluarga ini mudah diingat,  mudah dicerna dan menyentuh kehidupan kita sehari-hari.

#Saling mengampuni

"Tidak ada keluarga yang sempurna. Kita tidak punya orangtua yang sempurna, kita tidak sempurna, dan kita tidak menikah dengan orang yang sempurna. Kita juga tidak memiliki anak yang sempurna. Pengampunan adalah penting untuk kesehatan emosional kita dan kelangsungan hidup spiritual."

#Mengampuni untuk memerdekakan

"Tanpa pengampunan, keluarga menjadi panggung konflik, benteng yang penuh keluhan. Tanpa pengampunan, keluarga menjadi sakit. Pengampunan menyucikan jiwa, membersihkan pikiran, dan memerdekakan hati."

#Keluarga tempat kehidupan

"Orang yang tidak mengampuni akan merasa sakit secara fisik, emosional dan spiritual. Karena itulah keluarga harus menjadi tempat kehidupan bukan tempat kematian. Keluarga adalah sarang kesembuhan, bukan penyakit; panggung pengampunan, bukan rasa bersalah."

#Sukacita dalam keluarga

"Sukacita sejati dalam keluarga berasal dari sebuah keharmonisan yang mendalam antara pribadi-pribadi, sesuatu yang kita semua rasakan dalam hati kita dan yang membuat kita mengalami keindahan dari kebersamaan, dari saling mendukung sepanjang perjalanan hidup."

#Sabar

"Kesabaran adalah sebuah kebajikan Allah dan Ia mengajarkan kita bagaimana mengolahnya dalam kehidupan keluarga, bagaimana untuk menjadi sabar, dan sedemikian penuh kasih sayang, dengan satu sama lain."***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun