Mohon tunggu...
Kris Kirana
Kris Kirana Mohon Tunggu... Pensiunan -

SMA 1KUDUS - FK UNDIP - MM UGM | PERTAMINA - PAMJAKI - LAFAI

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Advokasi Pelayanan Primer

24 Oktober 2014   18:17 Diperbarui: 23 April 2016   06:47 183
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bila pelayanan primer masih rapuh, tampaknya sulit berharap terjadi penguatan sistem kesehatan begitu saja. Tanpa penguatan sistem kesehatan, maka harus sanggup menghadapi bayang-bayang suram di masa depan menjadi kenyataan. Barangkali ada yang cukup berani mengakui bahwa pelayanan primer saat ini masih cukup kondusif, Bila masih ada kekurangan dan kelemahan pasti akan diperbaiki dan disempurnakan.  

Sebenarnya banyak pihak yang memiliki cukup idealisme untuk berperanserta aktif dan berkontribusi secara nyata demi masa depan JKN, masa depan bangsa. Tetapi seringkali seolah tidak ada cukup ruang untuk pihak lain berpartisipasi aktif. Salah satu penyebab utama yang menimbulkan masalah adalah ketidaksiapan pelayanan primer. Jargon penguatan pelayanan primer penting untuk masa depan JKN tampaknya masih perlu disertai upaya sekuat tenaga mencari rekomendasi solusi yang efektif.

Mungkin masih ada yang skeptis menerima “kenyataan” bahwa penguatan pelayanan primer akan meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan dengan biara lebih rendah.

Perubahan perbaikan pelayanan primer untuk penguatan sistem kesehatan harus segera dimulai. Inisiatif gerakan perubahan ini membutuhkan kepemimpinan kuat, pimpinan yang berpihak kepada rakyat, pimpinan tertinggi.

Semoga bermanfaat,
Kris Kirana

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun