Mohon tunggu...
Kris Ibu
Kris Ibu Mohon Tunggu... Penulis - Sementara bergulat

Mulailah dengan kata. Sebab, pada mulanya adalah kata.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Tuan

27 Januari 2019   20:58 Diperbarui: 27 Januari 2019   21:00 11
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tuan, jangan pergi, kata si hamba

jika engkau pergi, pantaskah kita memamit masa lampau yang membuatnya tiada?

Tuan, jangan biarkan kami berpulang dalam palung yang amus, lagi amis ini

tengoklah musafir

ia berjalan terus

mencapai puncak titik pencarian kebenaran

tanpa mengenal lelehan urat nadi

Tuan, biarlah si bijak bersama "pantha rei"nya berlabuh pada palungan bait sucimu

hidup bisa ditimang, sulit ditimbun. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun