Mohon tunggu...
Kris Banarto
Kris Banarto Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pemerhati Bisnis dan Humaniora

Penulis buku: Transformasi HRD dalam Bisnis (Deepublish, 2021). Ketika Kita Harus Memilih (Gunung Sopai, 2022). Rahasia Sukses Bisnis Modern (Deepublish, 2022). Merajut Keabadian (Bintang Semesta Media, 2023). Kupas Tuntas Bisnis Properti (Deepublish, 2024). Website: www.ManajemenTerkini.com.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Pentingnya Memahami Manfaat Self Control

19 Juni 2022   20:40 Diperbarui: 29 Juni 2022   19:10 1540
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi penguasaan diri (Photo by RODNAE Productions from www.pexels.com)

Tidak dapat dihindari kita akan menghadapi pasang surut kehidupan. Individu yang dapat menguasai diri adalah individu yang dapat menghadapi kehidupan dalam segala keadaan, tidak hanya mampu menghadapi keadaan yang baik saja, namun yang tidak baik sekalipun, ia akan mampu.

Mengapa demikian? Karena ia mampu memahami bahwa persoalan yang terjadi tidak akan melebihi kemampuannya. Ia yakin apapun masalah yang dihadapi akan ada jalan keluar dan pasti dapat diselesaikan dengan baik.

***

Demikian tadi empat manfaat dari penguasaa diri dan saya akan menutup tulisan ini dengan kisah dari Amerika.

Siapa sih yang tidak senang memiliki mobil baru? Adalah seorang ayah yang tinggal di Negeri Paman Sam, ia baru saja membeli mobil baru. Ia bangga karena bisa memiliki mobil yang sudah dirindukannya.

Pria ini sudah membayangkan akan menggunakan mobil itu untuk berpergian bersama keluarganya. Selama ini mereka harus menyewa taksi atau menggunakan transportasi umum untuk berpergian.

Mobil yang baru saja dikirim diparkirlah di garasi, setelah diadakan pengecekan dan serah terima dari dealer ke pemilik mobil. Pria separuh baya itu bergegas masuk ke rumah karena ada kesibukan yang mesti diselesaikan.

Sementara ayahnya sibuk dengan aktivitasnya, anak laki-lakinya yang baru berumur tiga tahun merasa senang dengan kehadiran mobil barunya. Pada awalnya dia hanya meraba-raba, kemudian mengetok-ketok, dan untuk melampiaskan kegembiraannya anak itu mulai memukul-mukul dengan palu.

Sudah dapat kita duga mobil yang baru itu penyok dengan pukulan-pukulan palunya.

Ilustrasi kekerasan pada anak (Shutterstock.com dalam Kompas.com)
Ilustrasi kekerasan pada anak (Shutterstock.com dalam Kompas.com)

Tidak lama berselang sang ayah menghampiri mobilnya karena mendengar bunyi pukulan, terang saja ayah ini marah besar, dengan spontan ia mengambil palu dan memukul tangan anaknya sebagai hukuman.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun