Mohon tunggu...
Kris Banarto
Kris Banarto Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pemerhati Bisnis dan Humaniora

Penulis buku: Transformasi HRD dalam Bisnis (Deepublish, 2021). Ketika Kita Harus Memilih (Gunung Sopai, 2022). Rahasia Sukses Bisnis Modern (Deepublish, 2022). Merajut Keabadian (Bintang Semesta Media, 2023). Kupas Tuntas Bisnis Properti (Deepublish, 2024). Website: www.ManajemenTerkini.com.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kelembutan Meluluhkan Kekerasan Hati

18 Juni 2022   15:32 Diperbarui: 18 Juni 2022   17:55 1098
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photo by Ron Lach from www.pexels.com.

"Kekuatan terbesar yang bisa dicapai seseorang adalah kelembutan." - Monty Roberts, pelatih kuda Amerika Serikat.

Manusia yang hidup tidak lebih dari seratus tahun, apabila dibandingkan dengan kehidupan kekal maka tidak akan ada apa-apanya. Seperti butiran pasir ditengah padang pasir, atau setetes air di tengah lautan. Perjuangan yang singkat untuk sebuah kehidupan yang abadi.

Sementara kehidupan yang singkat itu sangat menentukan apakah kita bisa masuk dalam kemuliaan kekal atau kehinaan kekal. Seharusnya waktu yang ada ini kita manfaatkan denga sebaik-baiknya, jangan sampai banyak waktu terbuang dengan sia-sia.

Seperti seorang murid yang mengerjakan tes dan diberikan batas waktu, harus menggunakan waktu yang terbatas itu untuk mengerjakannya, berusaha semaksimal mungkin agar lembar jawaban jangan sampai kosong, karena akan menentukan nilai akhir.

Jika kita menyadari akan kenyataan itu maka kita perlu mengisi waktu yang ada, menit demi menit, jam demi jam dan hari demi hari dengan melakukan kebaikan dan berusaha untuk memberi faedah bagi orang lain.

Kalau di sekolah ada kriteria kelulusan yang ditentukan, misalnya mulai dari kehadiran, keaktifan, sikap, hingga kemampuan, terlebih kriteria untuk dapat masuk dalam kehidupan kekal, pasti Sang Pencipta juga memiliki kriteria yang perlu dipenuhi.

Meskipun kriterianya tidak mudah bukan berarti tidak bisa diraih, asalkan kita mau berjuang dengan sungguh-sungguh maka niscaya akan tercapai. Sama halnya soal ujian tidak akan menanyakan hal-hal diluar dari materi yang ada.

Memiliki sikap yang baik tentu menjadi kesukaan Sang Pecipta, Dia ingin manusia bisa hidup berdampingan, saling mengasihi, menolong, menghargai, memperhatikan, memberikan pengampunan dan masih banyak lagi sikap-sikap yang baik lainnya.

Pada kesempatan ini kita akan mempelajari sikap kelembutan atau lemah lembut.

Pengertian Lemah Lembut

Lemah lembut diterjemahkan sebagai sikap baik hati (tidak pemarah), rendah hati, sopan, peramah, sedangkan kelembutan berarti kehalusan budi pekerti.

Kita sering menyalah artikan lemah lembut sebagai suatu sikap yang rapuh, mudah ditekan, mudah diombang-ambingkan, dan tidak dapat bertahan dengan keadaan. Sementara ada juga yang berpendapatt kelembutan dikaitkan dengan perilaku pada apa yang tampak yaitu lemah, lembek, dan hina.

Namun, sebenarnya lemah lembut berbicara apa yang ada di dalam yaitu kebaikan hati, kerendahan hati, kehalusan budi pekerti. Meskipun kelembutan juga bisa terpancar ke luar misalnya bukan pemarah, berlaku sopan, dan ramah.

Walaupun ada saja orang yang berpura-purah ramah, sopan, dan lembut tetapi di dalam hatinya penuh dengan kebusukan dan tipu muslihat, terhadap yang seperti ini berarti bukan termasuk orang yang memiliki sikap kelembutan.

Photo by RODNAE Productions from www.pexels.com
Photo by RODNAE Productions from www.pexels.com

Kisah Agam dan Galang

Kisah ini datang dari daratan Aceh Tengah, tepatnya di dataran tinggi Gayo, penghasil kopi arabika yang sangat terkenal karena aromanya yang kuat dan konon merupakan harga kopi termahal di seluruh dunia.

Namun, kita tidak akan membahas mengenai kopi yang kental itu ya?

Adalah Agam seorang petani kopi yang cukup berhasil di antara banyak petani kopi yang ada di desanya, ia sangat berbahagia tinggal bersama istri dan dua anaknya yang masih sekolah.

Sementara Galang yang tinggal di desa berbeda, kerap kali membuat ulah dengan mencuri biji kopi yang dilakukan pada malam hari, pada waktu penduduk tertidur. Sebenarnya para petani sudah menaruh curiga, tetapi ia tidak berani menangkap karena Galang dikenal sebagai orang yang bengis.

Galang sendiri membutuhkan banyak uang untuk membiaya anaknya yang sakit lumpuh, sementara ia tidak memiliki pekerjaaan tetap, jadi mencuri biji kopi menjadi solusi pria berbadan tegap itu.

Ilustrasi memetik biji kopi (Sumber foto lintasgayo.com)
Ilustrasi memetik biji kopi (Sumber foto lintasgayo.com)

Sepertinya sebuah peribahasa "sepandai pandainya tupai melompat akan jatuh ke tanah juga" itulah yang menimpa Galang. Pada suatu malam ketika sedang menjalankan aksinya diketahui oleh sang petani, Agam. "Bang sedang ngapain? jangan kaget ya, silakan ambil saja biji-biji kopi itu" pinta Agam tanpa ragu kepada Galang.

Galang membalikkan badan sembari menyembunyikan karung yang sebagian sudah terisi biji kopi. "Kamu mau menjebak aku ya? dan melaporkan ke polisi?" seru Galang menantang.

"Tidak Bang" imbuh Agam. "Justru aku mau menolong kamu, silakan kamu ambil biji kopi itu secukupnya dan besok datanglah kesini lagi" lanjut Agam.

"Benarkah apa yang kamu katakan itu?" timpal Galang penasaran. "Ya, benar tidak usah takut, besok pagi kamu datang ke sini lagi dan jangan lupa bawa karung" pinta Agam meyakinkan pada si pencuri.

Galang pulang dengan membawa karung yang telah terisi biji kopi dan membawa pertanyaan besar. "Apakah aku sedang dijebak?" serunya dengan bergumam.  "Ah, siapa tahu ajakan petani itu benar, esok hari aku harus memberanikan diri bertemu dengan si petani itu" tegasnya dalam hati.

Benar esok harinya Galang si pencuri bergegas menemui Agam si petani di gubuk yang tidak jauh dari perkebunan. Tanpa diduga Agam telah menyadiakan hidangan, bubur dan kopi gayo untuk menyambut Galang.

"Ayo silakan bang kita sarapan dan minum kopi dulu" ajak Agam, yang disambut dengan gembira oleh Galang, meskipun ia masih ragu akan penyambutan itu. "Ayo jangan sungkan kita makan dan minum bersama" pinta Agam.

Mereka menikmati makan dan minum yang tersedia, sembari bercerita mengenai kehidupan dan keluarga. "Silakan abang memetik kopi kembali sampai penuh" perintah Agam kepada Galang.

Setelah Galang selesai memetik biji kopi, kembali mereka mengobrol di gubuk. Sampai disini Galang tidak menaruh curiga lagi dan karakter kerasnya mulai luluh. "Apa yang sebenarnya membuat kamu mau memperlakukan aku seperti ini?" tanya Galang.

"Galang, aku akan membuka lahan baru untuk menanam benih kopi" seru Agam sambil menunjuk lahan baru itu berada di atas perkebunan yang ada. "Aku mau Galang yang membuka lahan baru itu dan menanam bibit kopinya" pinta Agam.

Tanpa berpikir panjang Galang menyanggupi penawaran Agam, dan dua hari kemudian Galang telah resmi mendapat pekerjaan baru sebagai petani untuk mengelola lahan milik Agam.

Singkat cerita dalam kurun waktu tujuh tahun Galang telah menjadi petani yang berhasil, bahkan ia telah mampu membeli lahan sendiri seluas lima ribu meter!

Luar biasa karakter keras dan malas dari si pencuri Galang dapat diubah menjadi karakter yang lembut dan rajin oleh sentuhan kelembutan dan kasih sayang dari sang petani Agam. Sungguh kekerasan hati dapat diubah oleh kelembutan, batu yang keras dapat dikikis dengan tetesan air.

Belajar dari kisah di atas yang dikaitkan dengan makna kelembutan, maka ada beberapa hal yang dapat kita petik dalam sikap kelembutan:

Satu, Menahan kemarahan

Marah tidak dapat dihindari, setiap kita pasti pernah marah, namun menjadi marah-marah atau memiliki sifat pemarah dapat dihindari. Tentu tidak mudah untuk dapat mengubahnya, membutuhkan niat dan proses yang mesti dilalui.

Proses itu dapat dilihat dari intensitas marah yang tadinya setiap hari menjadi beberapa hari, menjadi satu minggu dan seterusnya, yang tidak kalah penting adalah jika kita harus marah maka marahlah dengan tujuan kebaikan dan bukan untuk melukai orang lain.

Dua, Rendah hati

Setiap kita memiliki potensi untuk menyombongkan diri. Misalnya pada waktu kita mendapatkan pujian dari orang lain, terkadang dalam batin kita mengatakan, "iya benar semua itu berkat usaha keras dari aku."

Orang-orang yang memiliki kerendahan hati adalah mereka yang dapat menyadari bahwa apa yang terjadi bukan semata-mata usanya sendiri, tetapi berkat dukungan orang lain, doa dari keluarga, dan kebaikan dari Sang Pencipta

Tiga, Sopan santun

Orang yang sopan santun adalah ia yang memiliki peradapan dan akhlak yang bagus. Ia juga memiliki budi pekerti dan tata krama yang baik. Menghargai orang lain dan dapat menempatkan diri dimana pun ia berada.

Sopan santun terwujud berkat kesadaran dan pemahaman akan kehidupan dengan benar. Ia memiliki dasar yang benar atau bersusila dalam memaknai kehidupan yang terpancarkan dalam cara bersikap dan berperilaku.

Empat, Keramahan

Keramahan dimengerti sebagai kebaikan hati, menarik budi bahasanya, manis tutur kata dan sikapnya, suka bergaul dan menyenangkan dalam pergaulan. Ia akan diterima dengan baik oleh lingkungannya.

Andai kata ia tidak ada maka akan dicari oleh teman-teamannya. Ia memiliki pribadi yang tidak memetingkan diri sendiri, tetapi pribadi yang sangat peduli pada teman-temanya. Menjadi pendengar yang baik dan mau memberikan pendapat untuk kebaikan.

***

Pada puncak ujian kelembutan adalah ketika ia dapat menerima atas perlakuan yang tidak adil dari seseorang, sementara ia sebenarnya dapat membalasnya. Ia dapat menyambutnya dengan ucapan syukur, karena ia tahu itu merupakan kemenangan atas kekerasan hatinya.

Kelembutan adalah sebuah kondisi yang ada dalam hati, namun dapat terpancar dalam ucapan, tindakan, dan perilaku. Kelembutan bukan suatu kelemahan, namun merupakan kekuatan yang dapat meluluhkan kekerasan hati. (KB)

Rujukan:

Leuserantara.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun