Mohon tunggu...
Kris Banarto
Kris Banarto Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pemerhati Bisnis dan Humaniora

Penulis buku: Transformasi HRD dalam Bisnis (Deepublish, 2021). Ketika Kita Harus Memilih (Gunung Sopai, 2022). Rahasia Sukses Bisnis Modern (Deepublish, 2022). Merajut Keabadian (Bintang Semesta Media, 2023). Kupas Tuntas Bisnis Properti (Deepublish, 2024). Website: www.ManajemenTerkini.com.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Menangkap 5 Makna Kehendak Bebas

17 Juni 2022   18:28 Diperbarui: 22 Juni 2022   01:15 995
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Financial freedom photo created by freepic.diller - www.freepik.com

"Hidup itu seperti main kartu. Tangan yang membagi kartu adalah takdirmu; cara kamu bermain adalah kehendak bebas yang kau miliki" - Jawaharlal Nehru, negarawan dari India 1889-1964.

Jika kamu lulus dari SMA dan akan melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi, maka kamu diberikan pilihan-pilihan jurusan pada pendidikan tinggi yang dikehendaki, tentu dengan mempertimbangkan bakat, minat, kemampuan, dan peluang pekerjaan setelah lulus.

Setelah kamu menentukan pilihan maka segala kesulitan, tantangan, dan risiko selama masa studi menjadi tanggung jawab kamu, bahkan ketika merasa salah pilih dan ingin mengambil jurusan atau perguruan tinggi lain menjadi pilihan kamu juga.

Itulah salah satu contoh pilihan yang merupakan kehendak bebas atau free will dari seseorang yang diberikan oleh Sang Pencipta. 

Kehendak bebas merupakan bentuk kebijaksanaan Sang Pencipta yang menempatkan manusia sebagai makhluk yang paling mulia di muka bumi ini.

Pengertian Kehendak Bebas

Kehendak bebas diterjemahkan sebagai kemauan; keinginan dan harapan yang keras, lepas sama sekali (tidak terhalang, terganggu, dan sebagainya sehingga dapat bergerak, berbicara, berbuat, dan sebagainya dengan leluasa).

Dengan kata lain manusia berkehendak, memutuskan, dan bertindak berdasarkan keyakinan-keyakinan dan nilai-nilai yang dimilikinya tanpa terhalang oleh faktor diluar dirinya. Kehendak bebas akan disertai dengan implikasi yang menyertainya.

Kedaulatan Sang Pencipta

Ada beberapa hal yang bukan merupakan kehendak bebas, namun merupakan ketetapan dari kedaulatan Sang Pencipta, misalnya kamu dilahirkan dari suku apa dan dari keluarga seperti apa. Artinya kamu tidak bisa memilih dilahirkan bersuku tertentu dan dari keluarga tertentu.

Bagi mereka yang sudah berkeluarga ada yang mengatakan bahwa pasangannya merupakan jodoh yang diberikan dari Sang Pencipta. Mungkin Sang Pencipta dapat mempertemukan kamu dengan pasanganmu, namun keputusan untuk menikah atau tidak menikah dengan pasangan itu menjadi keputusan mutlak kamu.

Kemudian ada juga yang berpendapat bahwa umur itu ditangan Sang Pencipta, namun jika kamu tidak dapat mengatur pola hidup, makan tidak terkendali, kurang tidur, malas berolahraga, menjadi perokok berat, kebiasaan konsumsi alkohol, maka kemungkinan tidak berumur panjang.

Namun, sebaliknya ada beberapa orang yang umurnya panjang karena ia dapat menjaga pola hidup dengan baik, makan secukupnya, tidur cukup, suka berolahraga, dan dapat megelola stres dengan baik. 

Jadi seseorang adalah misteri, tetapi manusia punya tanggung jawab untuk menjaga dan merawat kesehatan.

Photo by RF._.studio: https://www.pexels.com
Photo by RF._.studio: https://www.pexels.com

Menyalahkan Sang Pencipta

Manusia sebaiknya tidak menyalahkan Sang Pencipta, misalnya dilahirkan dari keluarga yang miskin, karena itu merupakan kedaulatan Sang Pencipta yang tidak bisa dipersoalkan. Itu merupakan pemberian yang tidak dapat dihindari.

Tetapi lihatlah, tidak sedikit orang yang dilahirkan dari keluarga miskin dapat menjadi kaya, berkat kerja keras, kerajin, dan keuletan yang dilakukan. Demikian juga anak yang dilahirkan dari keluarga broken home, bukan tidak mungkin kelak menjadi orang yang baik.

Jadi kamu tidak dapat menuntut dan mempersoalkan dilahirkan dari keluarga siapa. Namun, yang lebih penting adalah persoalkan apa yang harus dilakukan sehingga dapat mengubah pemberian yang sepertinya buruk menjadi baik.

Menjadi orang baik dan buruk bukan ditentukan oleh Sang Pencipta. Jika kamu bergaul dengan orang-orang jahat itu bukan kehendak Sang Pencipta, tetapi merupakan pilihan kamu sebagai bagian dari kehendak bebas.

Begitu pula rajin dan tidak rajin, tekun dan tidak tekun, taat dan tidak taat dan sikap-sikap lainnya merupakan pilihan kamu. Bahkan memutuskan untuk beribadah atau tidak beribadah merupakan pilihan kamu, Sang Pencipta tidak akan memaksa.

Sehingga kita tidak menyalahkan diri kita sendiri dan iri kepada orang lain yang dilahirkan dari keluarga berada atau dilahirkan dari keluarga harmonis. Mengetahui dan memahami keberadaan kita menjadi sesuatu yang penting.

Lalu bagaimanakah cara menangkap makna kehendak bebas?

Pertama, Tanggung jawab

Kehendak bebas diikuti dengan tanggung jawab. Artinya pilihan yang telah diambil akan ada konsekuensi yang perlu dipertanggungjawabkan. Mengambil istilah dalam berdemokrasi yaitu bebas, namun bertanggung jawab.

Karena ada tanggung jawab itulah maka kita perlu cermat dalam menentukan kehendak agar tidak salah pilih yang akan berakibat tidak baik bagi kehidupan. Bisa saja kita lepas tanggung jawab, namun pada hari akhir tetap harus dipertanggugjawabkan.

Kedua, Bersyukur

Kita perlu memahami keberadaan kita dan bersyukur atas apa yang dimiliki, tidak perlu membanding-bandingkan dengan orang lain dan menjadi orang lain. Setiap ciptaan unik dan memiliki kelebihan dan kelemahan.

Dengan bersyukur atas pemberian dari Sang Pencipta, kita menjadi tenang dan dapat menata diri untuk memberikan yang terbaik untuk orang lain terlebih untuk Sang Pencipta. Pasti Dia senang melihat makhluk ciptaan-Nya menerima dengan ucapan syukur atas ketetapan yang diberikan.

Ketiga, Mengambil hikmah

Setiap sisi kehidupan akan ada hikmah yang akan kita petik, demikian juga pemberian dari Sang Pencipta bukan asal-asalan, namun berdasarkan petimbangan dan kebijaksanaan demi kebaikan makhluk ciptaan-Nya.

Terkadang yang menjadi persoalan adalah kita tidak dapat memahami rencana dan kehendak-Nya dalam kehidupan. Jika kita pasrah dengan keadaan dan enggan memperjuangkannya maka kehidupan kita akan sengsara.

Keempat, Memaksimalkan potensi

Manusia diberikan potensi oleh Sang Pencipta. Namun, untuk menggali dan mengembangkan potensi yang ada merupakan tanggung jawab kita. Jika kita tidak berusaha maka seolah-olah kita tidak memiki potensi.

Tidak sedikit kisah hidup orang sukses yang berasal dari keluarga kekurangan, mereka ini pribadi yang berjuang memaksimalkan potensi yang dimiliki. Mereka berjuang dengan segala keterbatasan fasilitas dan tidak menyalahkan keadaan.

Kelima, Membangun relasi

Manusia sebagai makhluk yang lemah dengan segala kekurangannya tidak dapat hanya mengandalkan kemampuannya sendiri. Dalam hal ini perlu membangun relasi dengan sesama dan terlebih penting adalah membangun relasi dengan Sang Pencipta.

Adakalanya muncul peristiwa diluar nalar manusia, itulah berkat campur tangan dari Sang Pencipta karena adanya relasi yang dibangun dengan baik. Memang tidak dipungkiri ada hal-hal yang dapat diselesaikan sendiri, namun tidak sedikit persoalan yang perlu melibatkan Sang Pencipta.

***

Sebagai manusia kita patut bersyukur diberikan kehendak bebas oleh Sang Pencipta. Kiranya kita tidak menyalahgunakan kehendak bebas itu untuk memilih segala sesuatu yang bertentangan dengan keinginan Sang Pencipta.

Kita menjadi baik atau buruk bukan Sang Pencipta yang menentukan, namun murni pilihan kita yang didasari dengan keyakinan dan nilai-nilai yang kita miliki. Sehingga menjadi penting untuk selalu memberikan asupan kebaikan demi pertumbuhan kerohanian kita. (KB)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun