"Setiap orang memiliki potensi yang sama untuk sukses. Perbedaannya adalah seberapa besar motivasi mampu mengalahkan setiap hambatan."
Apakah kamu penggemar fried chicken? Khususnya KFC? Namun, tidak tahukah dibalik kelezatan ayam goreng tepung itu ada sentuhan tangan dingin sang pendiri yaitu Kolonel Harland Sanders, yang merintis bisnis restoran cepat saji di usia pensiun?
Mau tahu kisahnya? Berikut ini saya agihkan kisah pantang menyerah dari Kolonel Sanders.
Ada hikmah dari kehilangan ayahnya di usia enam tahun, yang menjadikan Harland Sanders terpaksa harus memasak membantu kesibukan ibunya dan mengurus kedua adiknya. Ketika menginjak usia sepuluh tahun ia sudah bekerja di sawah.
Selanjutnya Sanders juga bekerja sebagai kuli dan pernah bekerja sebagai tukang parkir sebelum akhirnya memutuskan masuk menjadi tentara dan berdinas di Kuba. Ia kemudian pensiun dengan pangkat terakhir kolonel.
Uang pensiun yang diterimanya ternyata tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup. Sanders sempat bekerja di pemadam kebakaran dan belajar ilmu hukum, sehingga ia sempat menjadi pengacara, namun lagi-lagi penghasilan yang diperolehnya belum memuaskan.
Kolonel Sanders banting setir dan mencoba peruntungan melalui usaha servis mobil di kota Corbin, Kentucky. Suatu hari seorang penjual asongan memberitahu Kolonel Sanders bahwa di daerah itu belum ada rumah makan yang bagus.
Rupanya perkataan penjual asongan ini yang menjadi pemantik Kolonel Sanders, ia lantas mendirikan rumah makan dengan menu ayam goreng dan berbagai sayuran, yang diberi nama Caf's Sanders.
Usaha restoran yang diritisnya semakin berkembang setelah Sanders menemukan cara baru menggoreng ayam yaitu menggunakan panci bertekanan tinggi (pressure cooker) yang dikukus di atas uap, sehingga menghasilkan ayam goreng yang tidak berbau, lezat, dan gurih.
Tidak itu saja Sanders juga meracik bumbu-bumbu dan rempah-rempah yang terdiri dari sebelas jenis. Caf's Sanders semakain maju, namun karena ada perubahan tata letak Kota Kentucky menjadikan lokasi rumah makannya tidak strategis lagi dan akhirnya ia menjual rumah makan itu.
Selanjutnya Kolonel Sanders, meskipun sudah berusia tua berusaha menawarkan resep ayam goreng yang dibaggakan ke berbagai rumah makan, namun kerap kali ditolaknya.
Ternyata tidak mudah pria dengan tiga anak itu harus berkeliling dari restoran satu ke restoran lainnya hingga mencapai 1000 restoran selama dua tahun, sebelum akhirnya resepnya diterima.
Restoran kemudian diberi nama Kentucky Fried Chicken atau disingkat KFC dengan logo bapak tua berjanggut yang adalah dirinya sendiri.
Akhirnya KFC menjadi bisnis waralaba yang mendunia, pada tahun 2019 saja KFC telah tersebar di 150 negara, dengan total outlet sebanyak 22 ribu lebih.
Fantastis, di usia pensiun ia dapat menjadi seorang miliarder!
Kisah perjuangan Kolonel Sanders menjadi menarik karena ia mencapai keberhasilan di usia enam puluh tahunan lebih. Meskipun sudah pensiun tidak mengurangi niatnya untuk mewujudkan mimpinya agar resep ayam gorengnya bisa dinikmati banyak orang.
Ternyata usia tua seseorang tidak dapat dijadikan alasan untuk sukses. Apalagi yang berusia muda, sebenarnya memiliki potensi yang lebih besar untuk sukses, kuncinya adalah pada kerja keras, pantang menyerah, dan ketekunan.
Kisah pantang menyerah dan ketekunan Kolonel Sanders patut menjadi inspirasi bagi kita yang sedang berjuang meraih keberhasilan. Mari kita akan mempelajari potensi otak manusia.
Potensi Otak Manusia
Setiap orang mempunyai susunan neurologi yang sama. Manusia memiliki 1000 miliar sel saraf di dalam otak, sedangkan setiap sel mampu memproses informasi dengan kecepatan yang lebih besar dari komputer pentium empat.
Sebagai ilustrasi pernah dihitung jika pemrosesan dan kapasitas memori otak manusia dibuat komputer, maka komputer itu akan memiliki panjang 50 kali panjang dari lapangan sepak bola dan tingginya sama dengan patung Liberty.
Jika manusia telah dilengkapi dengan otak yang luar biasa, mengapa ada orang yang sukses, namun tidak sedikit orang yang tidak sukses? Jawabnya terletak pada bagaimana kita dapat memanfaatkan potensi otak kita dengan cara menghubungan neuron-neuron dalam otak.
Misalnya ada orang yag sangat ahli mengingat angka-angka, hal itu disebabkan otaknya lebih banyak hubungan neuron di daerah berpikir logis-matematis. Sementara orang yang sama itu tidak mempunyai kepercayaan diri dalam berkomunikasi karena otaknya memiliki hubungan neuron yang sedikit di daerah intelektual yang berbeda.
Masalahnya jenis hubungan neuron yang dimiliki saat ini merupakan hasil hubungan-hubungan neuron yang terekspos dan dirangsang sejak dalam kandungan. Kemudian sesudah dilahirkan hingga berusia 14 tahun, pola perilaku seperti sabar, terburu-buru, keras kepala, pemarah, dan sebagainya terbentuk melalui interaksi dengan orang lain.
Kabar baiknya adalah jika kita tidak memiliki hubungan neuron yang cukup efektif. Kita dapat menciptakan rangsangan otak yang benar atau dapat memprogram ulang pola-pola yang membatasi, misalnya fobia dan kebiasaan-kebiasaan buruk.
Lalu langkah-langkah apa saja yang perlu dilakukan untuk memaksimalkan potensi otak kita? Paling tidak ada enam langkah memaksimalkan potensi diri. Yuk, kita akan mengulik bersama:
Pertama, Berikan yang terbaik
Memberikan yang terbaik kiranya menjadi spirit orang-orang yang ingin memaksimalkan potensi diri, janganlah bekerja asal-asalan. Bekerja memberikan yang terbaik dibutuhkan keseriusan dan komitmen.
Bekerja asal-asalan menunjukkan kualitas kita rendah, sehingga tidak dapat bersaing baik di tempat kerja maupun di tempat berusaha. Jika kita bekerja atau berusaha degan sungguh-sunguh maka penghasilan akan mengikuti kita.
Kedua, Cetak biru pemenang
Jika orang lain dapat berhasil kenapa kita tidak? Di sini kita dapat melakukan cetak biru keberhasian orang lain, kita perlu meniru sikap-sikap yang dilakukan, misalnya: kerja keras, tekun, jujur, dan antusias.
Strategi meniru dan memodifikasi sesuai dengan potensi kita, akan mempersingkat durasi waktu dalam meraih keberhasilan dan meminimalkan risiko yang akan terjadi, karena telah belajar dari kegagalan dan keberhasilan orang lain.
Ketiga, Nilai-nilai, tujuan, dan strategi
Buanglah nilai-nilai dan tujuan lama yang buruk, lalu bangunlah nilai-nilai baru yang positif yang dapat dipergunakan untuk menentukan tujuan. Ini dilakukan dengan cara keluar dari zona kenyamanan.
Setelah itu buatlah strategi pencapaian untuk mencapai tujuan, apa saja yang harus dilakukan secara realistis dan jelas agar otak dapat menerjemahkan perintah dengan baik.
Keempat, Lakukan secara konsisten
Apa yang menjadi komitmen lakukan secara konsisten, mungkin dalam perjalanannya akan ada tantangan dan hambatan, kiranya itu dapat digunakan pijakan untuk melangkah lebih jauh lagi.
Nikmatilah prosesnya, bersyukur atas hasil yang dapat dicapai dan jangan berhenti berjuang untuk sesuatu yang dianggap berfaedah untuk diri kamu dan orang lain.
Kelima, Kegagalan sebagai umpan balik
Ketika kamu menemui kegagalan, janganlah menyerah, lakukan evaluasi dan melakukan kembali dengan strategi baru yag dinilai lebih efektif. Jadikan kegagalan sebagai umpan balik dan mengambil hikmah dan pelajaran dari kegagalan.
Demikian juga jika ada kritik dan masukan orang lain anggaplah sebagai sesuatu yang positif untuk tetap mengembangkan potensimu sesuai dengan renjana (passion) kamu.
Keenam, Jangan menyalahkan lingkungan
Jangan salahkan orang lain dan lingkungan seolah-olah keadaan kamu saat ini karena faktor lingkungan, namun semua yang terjadi atas kamu dalam kendali kamu sendiri. Ketika kamu menyalahkan orang lain maka neuron otak tidak akan terhubung dengan baik.
Terlahir miskin itu bukan salahmu, namun jika kamu meninggal dalam keadaan miskin itu adalah salahmu. Jadi menjadi sukses atau gagal seratus persen ada pada domain kamu.
***
Manusia telah dibekali otak yang memiliki potensi yang luar biasa, tergantung dari kita untuk memaksimalkannya. Ibarat komputer, otak adalah softwarenya. Jadi jika kita tidak berprestasi bukan karena otak kita yang salah, namun kesalahan pada kita di dalam memasukkan program dan mengoperasikan otak tidak dengan benar. (KB)
Rujukan:
Khoo, Adam with Tan, Stuart. (2007). Master Your Mind Design Your Destiny. Jakarta: PT Indeks.
Biografi Kolonel Harland Sanders, Kisah Inspiratif Pendiri KFC (www.biografiku.com)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H