Setelah itu buatlah strategi pencapaian untuk mencapai tujuan, apa saja yang harus dilakukan secara realistis dan jelas agar otak dapat menerjemahkan perintah dengan baik.
Keempat, Lakukan secara konsisten
Apa yang menjadi komitmen lakukan secara konsisten, mungkin dalam perjalanannya akan ada tantangan dan hambatan, kiranya itu dapat digunakan pijakan untuk melangkah lebih jauh lagi.
Nikmatilah prosesnya, bersyukur atas hasil yang dapat dicapai dan jangan berhenti berjuang untuk sesuatu yang dianggap berfaedah untuk diri kamu dan orang lain.
Kelima, Kegagalan sebagai umpan balik
Ketika kamu menemui kegagalan, janganlah menyerah, lakukan evaluasi dan melakukan kembali dengan strategi baru yag dinilai lebih efektif. Jadikan kegagalan sebagai umpan balik dan mengambil hikmah dan pelajaran dari kegagalan.
Demikian juga jika ada kritik dan masukan orang lain anggaplah sebagai sesuatu yang positif untuk tetap mengembangkan potensimu sesuai dengan renjana (passion) kamu.
Keenam, Jangan menyalahkan lingkungan
Jangan salahkan orang lain dan lingkungan seolah-olah keadaan kamu saat ini karena faktor lingkungan, namun semua yang terjadi atas kamu dalam kendali kamu sendiri. Ketika kamu menyalahkan orang lain maka neuron otak tidak akan terhubung dengan baik.
Terlahir miskin itu bukan salahmu, namun jika kamu meninggal dalam keadaan miskin itu adalah salahmu. Jadi menjadi sukses atau gagal seratus persen ada pada domain kamu.
***
Manusia telah dibekali otak yang memiliki potensi yang luar biasa, tergantung dari kita untuk memaksimalkannya. Ibarat komputer, otak adalah softwarenya. Jadi jika kita tidak berprestasi bukan karena otak kita yang salah, namun kesalahan pada kita di dalam memasukkan program dan mengoperasikan otak tidak dengan benar. (KB)
Rujukan:
Khoo, Adam with Tan, Stuart. (2007). Master Your Mind Design Your Destiny. Jakarta: PT Indeks.