Mohon tunggu...
Kris Banarto
Kris Banarto Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pemerhati Bisnis dan Humaniora

Author: Transformasi HRD dalam Bisnis (2021). Ketika Kita Harus Memilih (2022). Rahasia Sukses Bisnis Modern (2022). Merajut Keabadian (2023). Kupas Tuntas Bisnis Properti (2024).

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Mengulik 8 Ide Manajemen Berbasis SDM dan Pelanggan

29 Desember 2021   10:58 Diperbarui: 30 Desember 2021   01:30 1124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Peter Drucker (sumber Finansialku.com)

Model bisnis yang beragam memunculkan pendekatan manajemen yang efektif. Manajemen berbasis sumber daya manusia dan pelanggan dari Peter Drucker rupa-rupanya masih relevan diterapkan.

Seringkali kita mendengar jika ada perusahaan yang mengalami kegagalan dalam bisnis diakibatkan karena mis manajemen, hal ini menandakan betapa pentingnya manajemen dalam menjalankan bisnis.

Pengertian secara sederhana manajemen dapat kita temukan dalam KBBI yang artinya penggunaan sumber daya secara efektif untuk mencapai sasaran. Sumber daya dapat berupa sumber daya manusia, sarana dan prasarana, aset, sistem dan sebagainya.

Sumber daya yang efektif ketika dapat direncanakan, diorganisir, diarahkan, diatur, dilakukan dan dikontrol dengan baik. Berjalannya manajemen akan sangat bergantung kepada para pemimpin dan tim dalam organisasi untuk mencapai sasaran yang ditentukan.

Peter Drucker

Lebih lanjut jika berbicara manajemen kita ingat seorang tokoh yang dinobatkan sebagai bapak manajemen modern yaitu Peter F. Drucker. Seorang doktor ilmu hukum internasional dan publik dari Frankfurt University.

Pria kelahiran Austria dan menetap di Amerika Serikat ini pernah berprofesi sebagai jurnalis kemudian sebagai konsultan bank dan dosen di New York University dan Claremont Graduate University.

Drucker banyak menuangkan ide-ide manajemen dalam beberapa buku manajemen dari pengetahuan dan pengalamannya sebagai dosen dan konsultan diberbagai perusahaan, pemerintah dan organisasi.

Buku-bukunya telah menjadi rujukan para pelaku bisnis, dosen dan mahasiswa yang ingin mendalami manajemen. Seperti The End of Eonomic Man, The New Society, Concept of the Corporation, The Practice of Management, dan Managing in Turbulent Times.

Drucker menjadi terkenal karena pemikirannya yang inovatif mengenai manajemen bisnis. Dia menempatkan etika dan moralitas dalam berbisnis menjadi urutan teratas dalam melakukan proses manajemen.

Peter Drucker (sumber Finansialku.com)
Peter Drucker (sumber Finansialku.com)

Berikut paling tidak terdapat 8 ide dan pemikiran mengenai manajemen dari Peter Drucker.

Pertama, Bisnis

Bahwa keberhasilan bisnis tidak ditentukan oleh nama perusahaan, anggaran dasar dan penggabungan perusahaan sekalipun, namun ditentukan oleh keinginan pelanggan yang puas ketika menggunakan produk atau layanan. 

Artinya, organisasi berpikir keras untuk menciptakan produk atau layanan yang dapat memberikan kepuasan pelanggan.

Kedua, Kepemimpinan

Manajemen tidak dapat menciptakan pemimpin, namun juga tidak ada pengganti untuk kepemimpinan, yang ada hanyalah memberikan ruang agar kualitas kepemimpinan menjadi efektif. Pemimpin bukan dilahirkan, akan tetapi dipelajari dan dilatih.

Ketiga, Manajemen

Para manajer harus mendorong orang lain memiliki visi dan kemampuan untuk berprestasi. Dengan kata lain manajer membawa visi edukasi kepada tim. 

Sedangkan fungsi manajer yang tidak kalah penting lainnya adalah memiliki tanggung jawab moral pada pekerjaan.

Keempat, Pengambilan keputusan

Dalam pengambilan keputusan bukan mencari jawaban yang tepat, namun pertanyaan yang tepat. Karena akan ada keputusan yang tidak berguna atau bahkan berbahaya. Jawaban bisa benar dari pertanyaan yang salah. 

Pemimpin dituntuk berani mengambil keputusan dengan pertimbangan yang tepat.

Kelima, Pekerja berpengetahuan

Pekerja yang memiliki pengetahuan yang cukup akan dapat memahami nilai-nilai, norma, budaya, visi-misi dan kebijakan organisasi. 

Mereka menyadari adanya ketergantungan antara dirinya dengan perusahaan, demikian juga sebaliknya. Belajar menjadi bagian penting dari para karyawan.

Keenam, Management by Objective

Dalam bukunya The Practice of Management (1954). Management by objective berfungsi untuk mengukur kinerja karyawan sesuai dengan standar khas setiap karyawan. 

MBO berorientasi pada hasil bukan proses, yang diarahkan pada tujuan organisasi dan semua karyawan harus menyadarinya untuk mewujudkannya.

Ketujuh, SMART

Di dalam menentukan tujuan organisasi Drucker menyarankan menggunakan pendekatan SMART yang merupakan singkatan dari spesifik, terukur, dapat dicapai, realistis dan adanya batas waktu. 

SMART jika dilakukan membuat karyawan disiplin dan berkomitmen untuk kemajuan dirinya dan perusahaan.

Kedelapan, Desentralisasi

Kecenderungan pemimpin puncak menguasai kekuasaan pada seluruh organisasi. Hal ini dipandang Drucker tidak akan efektif. 

Dia memberikan solusi seorang pemimpin organisasi harus dapat memberikan pembagian tugas kepada para manajer dan memberdayakan seluruh karyawan.

***

8 ide manajemen Peter Drucker (sumber dokumen pribadi)
8 ide manajemen Peter Drucker (sumber dokumen pribadi)

Delapan ide manajemen yang disampaikan Peter Drucker layak diterapkan pada organisasi bisnis saat ini, tentunya disesuaikan dengan kondisi organisasi. Jika ke delapan ide tersebut dikelompokkan maka akan menjadi tiga kelompok yang saling berkaitan yaitu:

Bisnis yang berorientasi pada kepuasan pelanggan dan bisnis dilakukan secara beretika menjadi basis dalam menjalankan bisnis. Untuk mencapai sasaran tersebut perlu dilakukan beberapa hal.

Pertama, Pengembangan dan pemberdayaan sumber daya manusia melalui kepemimpinan yang kuat dari top manajemen, yang didukung oleh para manajer yang berkompeten yang berani mengambil keputusan yang tepat. 

Organisasi perlu meningkatkan keahlian dan pengetahuan karyawan melalui program pelatihan dan pengembangan.

Kedua, Kinerja hendaknya dapat terukur dengan pendekatan SMART sehingga karyawan akan berjuang untuk bekerja secara profesional. 

Sedangkan di dalam menentukan tujuan organisasi dapat melibatkan seluruh karyawan agar memahami, mengerti dan berusaha bersama-sama untuk mencapai tujuan manajemen secara obyektif (management by objective).

Ketiga, Efektivitas organisasi akan terjadi ketika top manajemen bukan one man show, namun bersedia membagi wewenang, tugas dan tanggung jawab kepada para pemimpin menengah. Hal ini akan terbentuk desentralisasi dan memperkuat organisasi menjadi efektif.

(Kris Banarto)

Rujukan:

  • Cramer, Michelle. (2011). The Management Theory of Peter Drucker: Key Terms.
  • Delphipages. (2020). Peter F. Drucker, Biografi, Manajemen, Buku, & Fakta.
  • www.bl.uk. Business and Management. Peter Drucker.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun