Pada tahun 1960-an konsultan manajemen Peter Drucker, mengatakan bahwa persaingan di dunia bisnis adalah masalah harga. Ya, jikalau perusahaan dapat menekan biaya produksi makan akan memenangkan persaingan.
Namun, pada tahun 1980-an pendapat itu dipatahkan oleh Michael Porter, profesor dari Harvard School of Business yang menggagas 5 faktor kekuatan dalam bisnis yang dikenal dengan Porter's Five Forces.
Kelima faktor yang mengidetifikasi persaingan tersebut adalah competitive rivalry, supplier power, buyer power, threat of subtitution dan threath of new entry. Jika perusahaan dapat memanfaatkan peluang dengan menekan ancaman, maka akan memenangkan pasar.
Strategi, menurut Porter adalah masalah menentukan posisi terbaik, tidak saja pada tekanan harga dari pesaing, namun juga semua kekuatan yang terdapat pada lingkungan bisnis. Misalnya permintaan pembeli, ancaman produk pengganti, memanfaatkan pemasok dan ancaman pendatang baru.
Porter menyarankan: lakukan apa yang pesaing lakukan, namun dengan biaya rendah atau lakukan yang tidak bisa di lakukan pesaing. Tetapi kelemahan membuat produk yang sama dengan pesaing lama kelaman marker size menjadi terbatas.
Lalu bagaimanakah strategi bisnis yang efektif? Kita akan mengulik bersama-sama
Pengertian strategi bisnis
Strategi bisnis merupakan kombinasi keputusan-keputusan dan tindakan yang dilakukan oleh organisasi dan bertujuan mencapai tujuan bisnis untuk mengamankan produk diantara pesaing.
Strategi bisnis ibarat peta jalan yang mengantar bisnis pada tujuan yang diinginkan. Kesalahan dalam membuat peta jalan dapat berakibat bisnis tersesat di tengah persaingan bisnis yang ketat.
Tujuan bisnis akan menjauh ketika tidak ada strategi bisnis. Tanpa adanya strategi bisnis, membuat organisasi kehilangan arah dan melenceng pada sasaran. Berikut ada lima alasan mengapa stretegi bisnis penting:
Pertama, Perencanaan
Strategi bisnis merupakan bagian dari rencana bisnis dan di dalamnya menetapkan cara, sasaran, dan tujuan. Tahap perencanaan menjadi sesuatu yang penting, tahapan ini dapat melibatkan seluruh departemen yang ada dalam organisasi.
Kedua, Kekuatan dan kelemahan
Di dalam menentukan strategi harus mengetahui kekuatan dan kelemahan organisasi. Memanfaatkan kelebihan untuk menutup kelemahan. Pemimpin organisasi dapat mengintegrasikan masukan dari setiap departemen mengenai kekuatan dan kelemahan internal organisasi.
Ketiga, Efisien dan efektivitas
Ketika ada perencanaan bisnis, penempatan sumber daya, pembagian tugas/tanggung jawab maka proses bisnis menjadi efisien dan efektif. Jangan sampai strategi yang dibuat hanya fokus pada tujuan (efektif) dan mengabaikan proses bisnis secara efisien.
Keempat, Keunggulan kompetitif
Keunggulan kompetitif dilakukan dengan cara memaksimalkan kekuatan organisasi, agar produk menjadi unik. Keunggulan bukan mencari sumber daya yang ada diluar, namun bagaimana mendaya gunakan potensi sumber daya yang ada.
Kelima, Kontrol
Aktivitas bisnis perlu dikontrol secara berkala untuk mengetahui efektivitas strategi. Jika strategi telah dijalankan maka para pemimpin organisasi perlu melakukan kontrol pada setiap karyawan, sistem dan seluruh perangkat organisasi.
Komponen kunci strategi bisnis
Tujuan perusahaan hendaknya tertuang dalam strategi bisnis yang dapat menjawab apa, mengapa, siapa, di mana, kapan, dan bagaimana untuk dapat mencapai tujuan. Berikut adalah komponen kunci dari strategi bisnis:
Satu, Visi, misi, dan tujuan bisnis
Fokus dari strategi bisnis adalah untuk mencapai tujuan bisnis. Memberikan arah dan perintah yang jelas untuk melakukannya dan siapa yang bertanggung jawab. Umumnya visi dan misi sudah ada dalam organisasi, namun seringkali belum dirumuskan.
Dua, Nilai inti
Segenap karyawan hendaknya mengetahui apa yang harus dilakukan dan arahan yang jelas dari tingkat atas, unit bisnis dan departemen. Nilai inti merupakan ruh yang menghidupkan organisasi dan menjadi spirit semua karyawan.
Tiga, SWOT
Di dalam menentukan strategi bisnis perlu melakukan analisis SWOT (strengths, weaknesses, opportunities, threats). Mengetahui kekuatan dan kelemahan organisasi serta peluang dan ancaman di eksternal organisasi.
Empat, Taktik operasional
Strategi unit bisnis dan fungsional menjabarkan operasional secara detail apa yang perlu dikerjakan agar efisien dan efektif. Semua perlu dirumuskan dengan jelas, supaya karyawan mudah untuk menjalankannya.
Lima, Rencana pengadaan dan alokasi sumber daya
Strategi bisnis perlu didukung oleh sumber daya, alokasi sumber daya dan siapa saja yang bertanggung jawab. Disini divisi HR memiliki peran yang cukup besar, khususnya dalam menyediakan SDM yang memadai.
Enam, Pengukuran
Strategi bisnis yang baik akan meliputi pengukuran output dan kinerja perusahaan atas target yang ditentukan. Divisi HR akan menyusun KPI dan BSC (balance score card) agar kinerja karyawan dan departemen dapat dinilai secara terukur.
Contoh strategi bisnis
Pertama, Menciptakan pasar baru
Berbicara menciptakan pasar baru, kita jadi ingat apa yang dilakukan Grup Lippo dalam menciptakan pembayaran elektronik OVO, disini ia menjadi market leader. Jika dihubungkan dengan konsep dari W. Chan Kim dan Renee Mauborgne maka strategi ini disebut blue ocean, yaitu menciptakan pasar baru yang belum ada pesaing.
Kedua, Membeli pesaing
Strategi ini berbeda dengan menciptakan pasar baru, daripada menciptakan produk baru, lebih baik membeli pesaing, misalnya Facebook membeli Instagram dan WhatsApp. Akuisisi ini bertujuan untuk meningkatkan jangkauan dan memperkuat bisnis utamanya.Â
Ketiga, Diferensiasi produk
Strategi bisnis untuk menciptakan produk yang berbeda dari pesaing, misalnya perusahaan Apple membuat sistem operasi iOS untuk menyaingi Android. Menciptakan produk yang berbeda menjadi bagian research and development untuk selalu berinovasi dan menerapkan strategi comparative advantages.
Keempat, Kepemimpinan biaya
Kepemimpinan biaya (cost leadership), yaitu perusahaan membuat produk yang mirip, namun dengan harga yang lebih murah. Misalnya di industri penerbangan dengan menerapkan tarif murah semacam AirAsia, Citilink, Lion Air, Tiger Airways dan Jetstars Airways. Sehingga masyarakat dapat menikmati penerbangan dengan biaya tidak jauh dari tiket kereta api.
***
Ada beragam strategi bisnis yang dapat diciptakan oleh organisasi, tinggal masalahnya bagaimana perusahaan mau berpikir dan memberdayakan sumber daya atau merekrut profesional yang andal.
Di era persaingan yang super ketat mau tidak mau perusahaan harus berani melakukan terobosan bisnis, melakukan inovasi dan menciptakan produk atau layanan yang berbeda dan unggul dibandingkan pesaing.
(Kris Banarto)
Rujukan:
Pahwa, Aashish. (2021). "What is Business Strategy?-Components, Levels, & Examples" Feedough.com.
Ovans, Andrea. (2015). "What is Strategy, Again?". Harvard Business Review
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H