Pertama, Perlakuan setara
Perlakuan setara untuk semua karyawan dari berbagai level / jabatan, gender, agama, suku dan pendidikan menjadi budaya organisasi. Dimulai dengan niat baik dari pemilik bisnis, pemimpin puncak dan para pemimpin level menengah. Sedangkan yang terpenting adalah tekad karyawan untuk memberikan yang terbaik dan kesediaan bekerja sama dengan tim.
Kedua, Komitmen dalam aturan
Organisasi sebaiknya menegakkan aturan secara sama untuk semua karyawan. Jangan sampai ada diskriminasi, termasuk hal-hal yang sensitif seperti menyangkut insentif atau bonus. Prinsipnya semua karyawan mempunyai hak dan kewajiban yang sama sesuai dengan tugas dan jabatannya.
Ketiga, Berinteraksi
Manajemen perlu mendorong semua karyawan yang terlibat dalam organisasi untuk saling berinteraksi, berdiskusi, dan berbagi pengalaman antara satu dengan lainnya. Dengan cara ini karyawan menjadi lebih dekat, saling mengenal dan tim menjadi solid. Yang terpenting adalah tim menjadi terbiasa bekerja sama dan saling membantu demi tercapainya tujuan organisasi.
Keempat, Merayakan bersama
Merayakan keberhasilan secara bersama-sama akan menambah keterikatan antar karyawan tanpa adanya sekat jabatan. Merayakan bersama juga dapat dilakukan tidak saja yang berkaitan dengan acara kantor, namun bisa merayakan hari besar agama. Misalnya dengan cara mendekorasi kantor, makan bersama dan saling memberikan kado.
***
Organizational diversity dimulai dengan pendiri perusahaan merekrut orang-orang kepercayaan, dan memberikan wewenang kepada manajer dan praktisi HR untuk mengembangkan sumber daya.
Bisa jadi keberagaman organisasi merupakan pilihan, namun juga bisa dikatakan sebagai sebuah pemberian yang tidak dapat ditolak. Tinggal bagaimana para pemimpin mengelola sumber daya yang ada secara profesional.