Mohon tunggu...
Kris Banarto
Kris Banarto Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pemerhati Bisnis dan Humaniora

Penulis buku: Transformasi HRD dalam Bisnis (2021). Ketika Kita Harus Memilih (2022). Rahasia Sukses Bisnis Modern (2022). Merajut Keabadian (2023). Kupas Tuntas Bisnis Properti (2024). Website: www.ManajemenTerkini.com.

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Management by Objective, Mengantar Organisasi Mencapai Tujuan

28 Oktober 2021   07:08 Diperbarui: 28 Oktober 2021   09:05 5086
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam bekerja pernahkan kamu merasakan bahwa apa yang dikerjalan tidak sejalan dengan tujuan perusahaan? Merasa bersalah dan ingin memperbaiki, namun bingung mau melakukan apa.

Sementara itu dari pihak manajemen juga menemukan ada karyawan yang belum dapat menjalankan tugasnya dengan baik. Mereka sudah bekerja tetapi tampaknya belum sesuai dengan harapan manajemen.

Jika organisasi mengalami kondisi seperti ini, maka diperlukan penerapan Management by Objective (MBO), yaitu suatu pendekatan yang dilakukan agar seluruh karyawan berperilaku dan menjalankan tugas selaras dengan tujuan perusahaan.

Pendekatan sebaiknya dilakukan oleh manajer dan karyawan dengan cara terlebih dahulu menyamakan persepsi mengenai tujuan yang akan dicapai organisasi. Perumusan tujuan bersama penting agar tidak ada dispute di tengah jalan. Alih-alih mencapai tujuan yang ada malahan saling menyalahkan dan berakibat kontra produktif.

Lalu apa yang perlu dilakukan oleh para pemimpin organisasi? Mari terlebih dahulu kita akan pelajari pengertian pendekatan atau strategi MBO.

Pengertian Management by Objective (MBO)

Management by Objective merupakan proses menetapkan tujuan yang dapat dicapai oleh individu di semua tingkatan dalam periode tertentu. Bertujuan untuk merampingkan rencana kerja, menetapkan peran dan tanggung jawab karyawan.

Konsep MBO diperkenalkan oleh Peter Drucker di dalam bukunya yang berjudul "Practice of Management" tahun 1954. Drucker adalah seorang guru besar, penulis dan konsultan manajemen dan dijuluki sebagai bapak manajemen modern.

MBO juga dapat dipahami sebagai MBR (Management by Result) atau manajemen berdasarkan hasil, bisa pula dengan istilah PRIDE (Performance, Result, Individual, Development and Evolution).

MBO diharapkan akan berdampak pada meningkatnya motivasi karyawan dalam bekerja, karena MBO berorientasi bukan pada prosesnya, namun pada hasil. Maksudnya semua individu yang terlibat harus mengarahkan kepada target yang ditentukan oleh organisasi.

Elemen-elemen MBO

Elemens of MBO (Sumber Theinvestorsbook.com)
Elemens of MBO (Sumber Theinvestorsbook.com)

Di dalam menyusun MBO diperlukan elemen-elemen (bagian-bagian penting) yang perlu ada, agar MBO dapat dijalankan secara efektif dan efisien.

Pertama, Job Related Objectives

Job related objectives atau tujuan yang berkaitan dengan pekerjaan yaitu individu diberikan pengarahan mengenai tujuan organisasi, bersamaan dengan harapan individu terhadap organisasi. Jangan sampai ada satu karyawan sekalipun yang tidak memahami tujuan pekerjaan.

Kedua, Growth Objectives

Growth objectives atau tujuan pertumbuhan penekanannya pada tujuan organisasi secara jangka panjang dan diharapkan akan bertumbuh di masa depan. Juga termasuk pertumbuhan individu dalam organisasi. Untuk dapat bertumbuh dibutuhkan tekad seluruh karyawan.

Ketiga, Tasks, and Projects

Tasks and projects atau tugas dan proyek merupakan bagian dari peran, tugas, tanggung jawab proyek yang harus ditangani setiap individu. Di dalam mengerjakan suatu proyek diperlukan dedikasi, integritas dan kemauan untuk menyelesaikan proyek dengan baik.

Keempat, Targets

Visi organisasi dalam jangka panjang dapat didefinisikan dengan baik dan karyawan diarahkan untuk mencapai target yang ditentukan. Target dapat diperinci dari taget jangka pendek hingga jangka panjang: bulanan, triwulan, semester dan tahunan.

Kelima, Values

Elemen MBO lainnya adalah nilai-nilai organisasi, persepsi, keyakinan dan etika dalam bisnis yang menjadi spirit para karyawan. Dijalankan secara profesional, berkomitmen dan penuh tanggung jawab, baik secara pribadi maupun perusahaan.

Keenam, Behavioral Parameters

Behavioral parameters atau parameter perilaku dengan cara manajemen dapat mempraktikkan kode etik, sikap dan respons individu terhadap situasi tertentu. Perilaku karyawan hendaknya mendukung keberhasilan tim.

Ketujuh, Performance Appraisal

Performance appraisal atau penilaian kinerja terhadap karyawan mengenai upaya dan kontribusi yang dilakukan untuk pertumbuhan organisasi. Penilaian perlu objektif berdasarkan standar penilaian yang jelas.

Proses MBO

Process of Management by Objectives -- Step by Step Infographic (Sumber businessstusynotes.com)
Process of Management by Objectives -- Step by Step Infographic (Sumber businessstusynotes.com)
Langkah cukup penting dalam melakukan MBO adalah monitoring dan evaluasi kinerja dan kemajuan setiap karyawan dalam mencapai tujuan organisasi. Sedangkan langkah-langkah dalam proses MBO adalah:

1. Determining organization goals

Menentukan tujuan organisasi merupakan kesepakatan kolektif di dalam manajemen baik manajer maupun karyawan. Manajemen puncak sebaiknya memfasilitasi pertemuan lintas departemen, agar tujuan benar-benar dapat mengadopsi seluruh kepentingan organisasi.

2. Determining employee objectives

Tujuan secara umum akan di perinci dan dijabarkan ke masing-masing karyawan, diharapkan semua karyawan memahami dan jelas ukuran dan standar pencapaian.

3. Monitoring progress performance

Tanpa monitoring maka strategi yang telah dirancang tidak dapat dieksekusi dengan baik. Untuk itu para pemimpin menengah secara terus menerus melakukan pengawasan dan pembinaan.

4. Performance evaluation

Evaluasi kinerja dilakukan baik kualitatif maupun kuantitatif secara berkala, agar mengetahui kinerja semua karyawan tanpa kecuali. Evaluasi kinerja sekaligus mengevaluasi strategi MBO.

5. Providing feedback

Umpan balik perlu diberikan oleh para karyawan pada proses bisnis agar cepat diketahui efektivitas strategi yang dijalankan. Jika ditemukan kendala akan segera diadakan perbaikan agar mendapatkan hasil yang lebih baik.

6. Performance appraisal

Penilaian kinerja dilakukan sesuai dengan standar kerja yang telah ditentukan oleh organisasi, dengan mengetahui persentase pencapaian target. Prinsipnya dapat terukur dan objektif.

Contoh MBO

Misalnya perusahaan mobil mencanangkan target penjualan 5 juta unit dalam satu tahun, maka bagian R&D akan menentukan varian unit, departemen pemasaran dan penjualan akan menyusun strategi. Departemen produksi menyiapkan bahan baku, peralatan dan tenaga kerja, serta bagian keuangan menyiapkan dana.

***

MBO merupakan pendekatan atau strategi untuk meningkatkan motivasi karyawan yang akan berdampak pada peningkatan kinerja karyawan melalui tujuan organisasi yang telah dirumuskan dengan matang oleh manajemen.

Didalam perjalanannya mungkin akan ada penolakan-penolakan dari karyawan yang tidak dapat menyesuaiakan irama bekerja dengan standar dan target yang tinggi. 

Maka peran bagian personalia penting dalam memonitor, mengevaluasi dan memberikan pelatihan/pengembangan pada karyawan.

(Kris Banarto)

Rujukan:

"Management by Objectives" (MBO). Corporate Finance Institute

Praci M, (2019)."Management by Objectives (MBO)". The Investors Book

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun