Dalam bekerja pernahkan kamu merasakan bahwa apa yang dikerjalan tidak sejalan dengan tujuan perusahaan? Merasa bersalah dan ingin memperbaiki, namun bingung mau melakukan apa.
Sementara itu dari pihak manajemen juga menemukan ada karyawan yang belum dapat menjalankan tugasnya dengan baik. Mereka sudah bekerja tetapi tampaknya belum sesuai dengan harapan manajemen.
Jika organisasi mengalami kondisi seperti ini, maka diperlukan penerapan Management by Objective (MBO), yaitu suatu pendekatan yang dilakukan agar seluruh karyawan berperilaku dan menjalankan tugas selaras dengan tujuan perusahaan.
Pendekatan sebaiknya dilakukan oleh manajer dan karyawan dengan cara terlebih dahulu menyamakan persepsi mengenai tujuan yang akan dicapai organisasi. Perumusan tujuan bersama penting agar tidak ada dispute di tengah jalan. Alih-alih mencapai tujuan yang ada malahan saling menyalahkan dan berakibat kontra produktif.
Lalu apa yang perlu dilakukan oleh para pemimpin organisasi? Mari terlebih dahulu kita akan pelajari pengertian pendekatan atau strategi MBO.
Pengertian Management by Objective (MBO)
Management by Objective merupakan proses menetapkan tujuan yang dapat dicapai oleh individu di semua tingkatan dalam periode tertentu. Bertujuan untuk merampingkan rencana kerja, menetapkan peran dan tanggung jawab karyawan.
Konsep MBO diperkenalkan oleh Peter Drucker di dalam bukunya yang berjudul "Practice of Management" tahun 1954. Drucker adalah seorang guru besar, penulis dan konsultan manajemen dan dijuluki sebagai bapak manajemen modern.
MBO juga dapat dipahami sebagai MBRÂ (Management by Result) atau manajemen berdasarkan hasil, bisa pula dengan istilah PRIDE (Performance, Result, Individual, Development and Evolution).
MBO diharapkan akan berdampak pada meningkatnya motivasi karyawan dalam bekerja, karena MBO berorientasi bukan pada prosesnya, namun pada hasil. Maksudnya semua individu yang terlibat harus mengarahkan kepada target yang ditentukan oleh organisasi.
Elemen-elemen MBO
Di dalam menyusun MBO diperlukan elemen-elemen (bagian-bagian penting) yang perlu ada, agar MBO dapat dijalankan secara efektif dan efisien.
Pertama, Job Related Objectives
Job related objectives atau tujuan yang berkaitan dengan pekerjaan yaitu individu diberikan pengarahan mengenai tujuan organisasi, bersamaan dengan harapan individu terhadap organisasi. Jangan sampai ada satu karyawan sekalipun yang tidak memahami tujuan pekerjaan.
Kedua, Growth Objectives
Growth objectives atau tujuan pertumbuhan penekanannya pada tujuan organisasi secara jangka panjang dan diharapkan akan bertumbuh di masa depan. Juga termasuk pertumbuhan individu dalam organisasi. Untuk dapat bertumbuh dibutuhkan tekad seluruh karyawan.
Ketiga, Tasks, and Projects
Tasks and projects atau tugas dan proyek merupakan bagian dari peran, tugas, tanggung jawab proyek yang harus ditangani setiap individu. Di dalam mengerjakan suatu proyek diperlukan dedikasi, integritas dan kemauan untuk menyelesaikan proyek dengan baik.
Keempat, Targets
Visi organisasi dalam jangka panjang dapat didefinisikan dengan baik dan karyawan diarahkan untuk mencapai target yang ditentukan. Target dapat diperinci dari taget jangka pendek hingga jangka panjang: bulanan, triwulan, semester dan tahunan.
Kelima, Values
Elemen MBO lainnya adalah nilai-nilai organisasi, persepsi, keyakinan dan etika dalam bisnis yang menjadi spirit para karyawan. Dijalankan secara profesional, berkomitmen dan penuh tanggung jawab, baik secara pribadi maupun perusahaan.
Keenam, Behavioral Parameters
Behavioral parameters atau parameter perilaku dengan cara manajemen dapat mempraktikkan kode etik, sikap dan respons individu terhadap situasi tertentu. Perilaku karyawan hendaknya mendukung keberhasilan tim.
Ketujuh, Performance Appraisal
Performance appraisal atau penilaian kinerja terhadap karyawan mengenai upaya dan kontribusi yang dilakukan untuk pertumbuhan organisasi. Penilaian perlu objektif berdasarkan standar penilaian yang jelas.
Proses MBO
Langkah cukup penting dalam melakukan MBO adalah monitoring dan evaluasi kinerja dan kemajuan setiap karyawan dalam mencapai tujuan organisasi. Sedangkan langkah-langkah dalam proses MBO adalah:
1. Determining organization goals
Menentukan tujuan organisasi merupakan kesepakatan kolektif di dalam manajemen baik manajer maupun karyawan. Manajemen puncak sebaiknya memfasilitasi pertemuan lintas departemen, agar tujuan benar-benar dapat mengadopsi seluruh kepentingan organisasi.
2. Determining employee objectives
Tujuan secara umum akan di perinci dan dijabarkan ke masing-masing karyawan, diharapkan semua karyawan memahami dan jelas ukuran dan standar pencapaian.
3. Monitoring progress performance
Tanpa monitoring maka strategi yang telah dirancang tidak dapat dieksekusi dengan baik. Untuk itu para pemimpin menengah secara terus menerus melakukan pengawasan dan pembinaan.
4. Performance evaluation
Evaluasi kinerja dilakukan baik kualitatif maupun kuantitatif secara berkala, agar mengetahui kinerja semua karyawan tanpa kecuali. Evaluasi kinerja sekaligus mengevaluasi strategi MBO.
5. Providing feedback
Umpan balik perlu diberikan oleh para karyawan pada proses bisnis agar cepat diketahui efektivitas strategi yang dijalankan. Jika ditemukan kendala akan segera diadakan perbaikan agar mendapatkan hasil yang lebih baik.
6. Performance appraisal
Penilaian kinerja dilakukan sesuai dengan standar kerja yang telah ditentukan oleh organisasi, dengan mengetahui persentase pencapaian target. Prinsipnya dapat terukur dan objektif.
Contoh MBO
Misalnya perusahaan mobil mencanangkan target penjualan 5 juta unit dalam satu tahun, maka bagian R&D akan menentukan varian unit, departemen pemasaran dan penjualan akan menyusun strategi. Departemen produksi menyiapkan bahan baku, peralatan dan tenaga kerja, serta bagian keuangan menyiapkan dana.
***
MBO merupakan pendekatan atau strategi untuk meningkatkan motivasi karyawan yang akan berdampak pada peningkatan kinerja karyawan melalui tujuan organisasi yang telah dirumuskan dengan matang oleh manajemen.
Didalam perjalanannya mungkin akan ada penolakan-penolakan dari karyawan yang tidak dapat menyesuaiakan irama bekerja dengan standar dan target yang tinggi.Â
Maka peran bagian personalia penting dalam memonitor, mengevaluasi dan memberikan pelatihan/pengembangan pada karyawan.
(Kris Banarto)
Rujukan:
"Management by Objectives" (MBO). Corporate Finance Institute
Praci M, (2019)."Management by Objectives (MBO)". The Investors Book
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H