Mohon tunggu...
Kris Banarto
Kris Banarto Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pemerhati Bisnis dan Humaniora

Penulis buku: Transformasi HRD dalam Bisnis (2021). Ketika Kita Harus Memilih (2022). Rahasia Sukses Bisnis Modern (2022). Merajut Keabadian (2023). Kupas Tuntas Bisnis Properti (2024). Website: www.ManajemenTerkini.com.

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Hipotesis Pengembangan Lahan Melalui SWOT Analysis

30 Agustus 2021   17:44 Diperbarui: 1 September 2021   07:39 3144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kawasan Serpong dahulu hutan karet sekarang telah menjadi kota mandiri BSD City (sumber Kompas.com)

Di dalam kuadran SWOT analisis dapat dibagi 2 bagian, yang merupakan faktor internal organisasi yaitu Strengths (kekuatan) dan Weaknesses (kelemahan) dan faktor eksternal organisasi terdiri dari Opportunities (peluang) dan Threats (ancaman).

Dalam konteks tulisan ini faktor internal adalah faktor lokasi atau lahan yang akan dikembangkan memiliki kekuatan dan kelemahan apa saja. Sedangkan faktor eksternal adalah peluang pertumbuhan lahan dan ancaman yang akan terjadi di masa depan.

Supaya lebih jelas kalian dapat melihat tabel SWOT analisis berikut ini

Tabel SWOT (dokumen pribadi)
Tabel SWOT (dokumen pribadi)

Dari tabel di atas dapat dipergunakan untuk menganalisis lahan, apakah layak untuk diakuisisi atau tidak. Untuk lebih jelasnya saya akan memberikan gambaran paling tidak ada 4 pertimbangan utama dalam mengembangkan lahan.

Pertama, pastikan lahan merupakan kawasan yang sedang berkembang, umumnya orang properti menyebutnya sebagai sunrise dan bukan kawasan yang menuju decline atau sunset. Tidak banjir dan merupakan kawasan yang aman dan jauh dari lokasi industri.

Kedua, lokasi yang bagus adalah lokasi yang didukung dengan infrastruktur memadai meliputi akses jalan dalam kawasan maupun akses menuju luar kawasan. Kemudian kawasan yang tersedia moda transportasi baik baik angkutan, bus dan kereta dalam kota maupun luar kota.

Ketiga, sebaiknya lokasi sudah tersedia jaringan air (PAM), listrik (PLN) dan telepon atau internet. Jaringan tersebut akan mempermudah dalam mengembangkan lahan dan membuat penghuni nyaman.

Keempat, fasilitas pendukung yang ada di sekitar kawasan menjadi pertimbangan penting, misalnya sarana ibadah, fasilitas kesehatan (rumah sakit atau puskesmas), sekolah paling tidak mulai Play Group atau TK hingga Sekolah Menengah Atas (SMA), pusat perbelanjaan atau pasar. Hal ini akan memudahkan penghuni untuk melakukan berbagai aktivitas.

Kawasan Serpong dahulu hutan karet sekarang telah menjadi kota mandiri BSD City (sumber Kompas.com)
Kawasan Serpong dahulu hutan karet sekarang telah menjadi kota mandiri BSD City (sumber Kompas.com)

Itu tadi 4 pertimbangan utama dalam menilai lahan, namun kalian juga perlu menghindari risiko yang akan muncul di kemudian hari sehingga harus berhati-hati dalam menilai lahan, misalnya:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun