Mohon tunggu...
Kris Banarto
Kris Banarto Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pemerhati Bisnis dan Humaniora

Author: Transformasi HRD dalam Bisnis (2021). Ketika Kita Harus Memilih (2022). Rahasia Sukses Bisnis Modern (2022). Merajut Keabadian (2023). Kupas Tuntas Bisnis Properti (2024).

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Mengkaji 5 Ciri Model Bisnis Pasca Pandemi

27 Agustus 2021   07:22 Diperbarui: 29 Agustus 2021   13:09 831
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
10 besar pengguna e-commerce (Sumber We Are Social via goodnewsfromindonesia.id)

Perusahaan-perusahaan manufakturing mulai berpindah dari tenaga manusia ke tenaga mesin. Perusahaan juga akan menerapkan digitalisasi, meninggalkan cara-cara manual. Hal ini akan memudahkan dalam manajemen dan komunikasi antar lini dan pemangku kepentingan.

Tiga, Proses bisnis dan supply chain

Organisasi perlu membuat sistem yang terintegrasi antar lini dari hulu hingga ke hilir. Mulai dari belanja barang mentah sampai pada distribusi. Di sini perusahaan dapat memilih rekanan (pemasok dan distributor) yang tepat agar proses bisnis berjalan dengan baik.

Empat, Pendayagunaan karyawan

Untuk mendukung organisasi agar efektif maka dibutuhkan karyawan-karyawan unggul, hal ini menjadi tantangan praktisi HR untuk merekrut karyawan terbaik dan memberikan pelatihan yang tepat. Karyawan harus di dayagunakan dan terlibat secara maksimal.

Lima, Organisasi ramping dan gesit

Organisasi yang gemuk dan lamban sudah tidak zamannya lagi, karena akan memperbanyak biaya operasional. Namun organisasi yang ramping dan gesit akan mudah menyesuaikan perubahan pasar, karena lebih leluasa menggunakan biaya.

---

Pengalaman para CEO dalam melewati masa kritis pandemi menjadi pelajaran yang berharga dalam membuat model bisnis yang dapat bertahan, efisien dan jangka panjang. Mereka tidak ingin organisasi rapuh dan mudah terguncang.

CEO akan fokus pada sumber daya manusia dan merancang sistem dengan teknologi digital yang terintegrasi, efisien dan efektif. Tidak menutup kemungkinan karena keterbatasan kemampuan organisasi dan ketatnya persaingan akan memaksa organisasi untuk berkolaborasi. (KB)

Rujukan:

Databoks.katadata.co.id

Www.pwc.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun