Juga perlu dilihat aliran air dari hulu ke hilir, jangan sampai lahan menemui kendala untuk membuang air yang berisiko terjadi genangan atau banjir.
Daya dukung fasilitas lingkungan lokasi apakah tersedia fasilitas kesehatan, sekolah, tempat ibadah, tempat pembelanjaan dan lain-lain.Â
Kemudian aksesibilitas jalan, moda transportasi yang mendukung misalnya angkutan umum dalam kota dan luar kota serta kereta api.
Ketiga, Financially Feasible
Analisis kelayakan keuangan dikaitkan dengan apakah properti yang akan dikembangkan mempunyai prospek yang bagus.Â
Menghitung berapa besar modal yang akan diserap dalam proyek yang akan dijalankan dan seberapa besar potensi keuntungan.
Pada bagian ini dapat dilakukan dengan melihat properti yang sudah ada di sekitar lokasi, berapa tingkat penjualan.Â
Berapa banyak pesaing dan bagaimana market share, untuk dapat menentukan potensi volume penjualan.
Keempat, Maximally Productive
Ini merupakan analisis terakhir, yaitu seberapa besar produktivitas lahan, dengan kata lain jika ada beberapa alternatif maka dapat memutuskan produktivitas yang maksimal. Dapat diukur dengan seberapa besar profit dan revenue yang akan dihasilkan.
Dengan memperhitungkan beberapa hal antara lain proyeksi arus kas masuk dan keluar atau Net Present Value (NPV), perkiraan laba yang akan diperoleh dari proyek yang akan dikembangkan.
Kemudian seberapa besar tingkat efisiensi dalam investasi, berapa laju pengembalian atau Internal Rate of Return (IRR) dan tingkat pengembalian investasi atau Return on Investment (ROI).
---