Mohon tunggu...
Kris Banarto
Kris Banarto Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pemerhati Bisnis dan Humaniora

Author: Transformasi HRD dalam Bisnis (2021). Ketika Kita Harus Memilih (2022). Rahasia Sukses Bisnis Modern (2022). Merajut Keabadian (2023). Kupas Tuntas Bisnis Properti (2024).

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Hindari "Leading Questions" dalam Coaching Mengapa?

21 Juli 2021   08:39 Diperbarui: 21 Juli 2021   08:49 1122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Coach harus dapat membangkitkan kesadaran klien (Sumber Freepik.com)

Pertanyaan menjurus atau leading questions bukanlah pertanyaan terbuka. Namun merupakan pertanyaan mengarahkan dikarenakan coach sudah mempunyai asumsi yang belum tentu benar, sehingga menutup kemungkinan untuk menggali informasi klien.

Evoking Awareness

Coach harus dapat membangkitkan kesadaran klien (Sumber Freepik.com)
Coach harus dapat membangkitkan kesadaran klien (Sumber Freepik.com)

Evoking awereness atau membangkitkan kesadaran merupakan hasil dari kemampuan coach untuk tetap fokus pada klien dengan cara mendengarkan aktif dan mengajukan pertanyaan berbobot yang dapat memancing pemikiran klien.

Peran coach membentuk klien untuk mengumpulkan informasi dan fakta dari situasi yang dialaminya dengan tujuan terciptanya kesadaran. Barangkali klien belum tahu ia memiliki solusi, hal ini bisa disebabkan karena banyak yang dipikirkan.

Proses membangkitkan kesadaran memerlukan kesabaran dan pengamatan netral dari coach agar tidak terperangkap kepada konteks situasi yang sedang dihadapi klien.

Coach hendaknya memiliki kemampuan untuk mendengarkan ucapan-ucapan klien tanpa memberi label atau asumsi pribadi. Perhatikan adakah kata-kata kunci yang dapat digali lebih dalam lagi.

Dalam berkomunikasi gunakan bahasa yang sederhana dan lugas. Coach dapat menggunakan metafora atau analogi untuk memberikan ilustrasi informasi dalam bentuk visual.

---

Powerful questions merupakan sarana untuk mendekatkan kita dengan orang lain. Adanya pertanyaan yang baik untuk orang lain menjadikan ia merasa diperhatikan dan dihargai keberadaannya.

Bertanya dan menjadi pendengar yang baik menjadi dua kemampuan yang seharusnya dimiliki setiap orang. Dengan demikian akan terjalin relasi yang positif. Hidup akan menjadi damai karena masing-masing saling memperhatikan dan menjaga perasaan. (KB)

Rujukan:

  • Alison Wood Brooks, Phd and Prof. Leslie K. John from the Magazine (May--June 2018). The Surprising Power of Questions. Harvard Business Review.
  • Falaq Arsendatama, Al. (2021). Professional Coach Certification Program. Jakarta: Kognisio PT Cipta Adhi Potensia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun