Teknik mendengarkan secara aktif akan lebih mudah dijalankan jika coach memperhatikan klien dengan 3 elemen berikut ini:
Keywords
Coach dapat menangkap kata-kata kunci dari kalimat yang diucapkan klien. Misalnya diucapkan dengan intonasi tertentu: lambat, cepat, tinggi dan rendah. Terkadang kata-kata diucapkan dengan analogi dan diucapkan lebih dari satu kali.
Emotion
Tidak jarang klien berkata dengan penekanan yang menandakan adanya emosi. Â Misalnya sebagai ekspresi dari gembira, marah, kesal, sedih, khawatir, pesimis, ragu-ragu dan tidak percaya diri. Kata dibalik emosi itulah biasanya menyimpan banyak makna.
Meaning
Kata kunci dan emosi dapat kita tangkap langsung dari dari hasil mendengarkan atau makna tersurat. Namun coach dapat menangkap makna dibalik kata-kata yang terucap atau makna tersirat.
Gunakan RASA
Di dalam coaching mendengarkan saja tidak cukup, coach perlu menindak lanjuti dengan menggunakan teknik RASA, yang merupakan model komunikasi diperkenalkan oleh Julian Treasure, seorang pakar komunikasi dari Britania Raya penulis buku "How to be Heard and Sound Business."
#Recieve
Mendengarkan aktif membutuhkan ketenangan untuk menerima dan menyimak kata-kata yang diucapkan klien dan bagaimana reaksinya. Coach harus menerima apa adanya dan hindari judgment, asumsi dan asosiasi.
Presence atau kehadiran coach 100 persen baik fisik, pikiran dan hati akan sangat membantu bersikap netral dan fokus pada diri klien bukan masalah klien dan penilaian subjektif dari coach.
#Acknowledge
Ketika klien berbicara sesekali tataplah matanya dan anggukkan kepala sebagai tanda bahwa coach mendengarkan dan memberikan empati. Coach harus mengakui dan menghargai kehadiran klien.
Berilah klien cukup ruang untuk menuntaskan pembicaraannya. Sekali-kali condongkan kepala sebagai tanda coach memperhatikan kata-kata klien dengan baik. Itulah pentingnya acknowledge atau sikap menghargai klien.