Mohon tunggu...
Kris Banarto
Kris Banarto Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pemerhati Bisnis dan Humaniora

Author: Transformasi HRD dalam Bisnis (2021). Ketika Kita Harus Memilih (2022). Rahasia Sukses Bisnis Modern (2022). Merajut Keabadian (2023). Kupas Tuntas Bisnis Properti (2024).

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Mengenal 3 Elemen Penting "Listens Actively" dalam Coaching

19 Juli 2021   09:34 Diperbarui: 23 Juli 2021   18:04 5524
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ketika melakukan coaching, seorang coach harus memiliki keahlian mendengarkan orang lain atau lintens actively. Sumber: Pexels.com

Teknik mendengarkan secara aktif akan lebih mudah dijalankan jika coach memperhatikan klien dengan 3 elemen berikut ini:

  • Keywords

Coach dapat menangkap kata-kata kunci dari kalimat yang diucapkan klien. Misalnya diucapkan dengan intonasi tertentu: lambat, cepat, tinggi dan rendah. Terkadang kata-kata diucapkan dengan analogi dan diucapkan lebih dari satu kali.

  • Emotion

Tidak jarang klien berkata dengan penekanan yang menandakan adanya emosi.  Misalnya sebagai ekspresi dari gembira, marah, kesal, sedih, khawatir, pesimis, ragu-ragu dan tidak percaya diri. Kata dibalik emosi itulah biasanya menyimpan banyak makna.

  • Meaning

Kata kunci dan emosi dapat kita tangkap langsung dari dari hasil mendengarkan atau makna tersurat. Namun coach dapat menangkap makna dibalik kata-kata yang terucap atau makna tersirat.

Ilustrasi coaching (Sumber Adobe Stock.com)
Ilustrasi coaching (Sumber Adobe Stock.com)

Gunakan RASA

Di dalam coaching mendengarkan saja tidak cukup, coach perlu menindak lanjuti dengan menggunakan teknik RASA, yang merupakan model komunikasi diperkenalkan oleh Julian Treasure, seorang pakar komunikasi dari Britania Raya penulis buku "How to be Heard and Sound Business."

Info grafis RASA (Sumber Safestress.ca)
Info grafis RASA (Sumber Safestress.ca)

#Recieve

Mendengarkan aktif membutuhkan ketenangan untuk menerima dan menyimak kata-kata yang diucapkan klien dan bagaimana reaksinya. Coach harus menerima apa adanya dan hindari judgment, asumsi dan asosiasi.

Presence atau kehadiran coach 100 persen baik fisik, pikiran dan hati akan sangat membantu bersikap netral dan fokus pada diri klien bukan masalah klien dan penilaian subjektif dari coach.

#Acknowledge

Ketika klien berbicara sesekali tataplah matanya dan anggukkan kepala sebagai tanda bahwa coach mendengarkan dan memberikan empati. Coach harus mengakui dan menghargai kehadiran klien.

Berilah klien cukup ruang untuk menuntaskan pembicaraannya. Sekali-kali condongkan kepala sebagai tanda coach memperhatikan kata-kata klien dengan baik. Itulah pentingnya acknowledge atau sikap menghargai klien.

#Summarize

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun