Kata harfiah coach berasal dalam bahasa inggris, menunjuk kata sifat berarti kereta, gerbong atau bis wisata atau bis jarak jauh. Sedangkan kata kerjanya berarti mengangkut dengan kereta.
Dengan pengertian itu coach berfungsi untuk menghantarkan orang dari suatu tempat menuju tempat tujuan. Menjadi coach harus bersedia menjadi instrumen atau alat bagi orang lain untuk menemukan versi terbaik dirinya.
Dari pengertian coaching secara harfiah tersebut minimal ada 3 filosofi dalam coaching:
- Adanya kebaruan, yaitu menghantarkan individu dari tempat lama kepada tujuan yang baru.
- Bahwa tujuan harus sesuai dengan keinginan penumpang atau klien bukan keinginan coach.
- Menyadarkan individu akan posisinya, sekarang ada di mana dan hendak ke mana. Dengan kata lain asalnya seperti apa dan hendak sebagai apa.
Karena coach sifatnya menghantarkan sesuai dengan tujuan yang diinginkan, maka dalam proses coaching akan terjadi proses-proses antara lain membimbing, mengarahkan, mengajari, melatih, memberi tahu, memantau kemajuan, memberi feedback, berempati dan berbagi pengalaman.
Definisi Coaching menurut ICF
Definisi coaching menurut ICF adalah hubungan kemitraan dengan individu atau kelompok dalam sebuah pemikiran dan proses kreatif yang menginspirasi mereka untuk memaksimalkan pribadi dan potensi profesional dalam pencapaian tujuan.
Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan ada 3 hal utama dalam coaching:
Pertama, Kemitraan
Dalam KBBI mitra diterjemahkan sebagai teman; sahabat; kawan kerja; pasangan kerja; rekan. Merujuk terjemahan ini kemitraan merupakan hubungan yang sejajar antara coach dan coachee (klien atau mitra) layaknya teman.
Kemitraan tidak dapat muncul begitu saja namun, membutuhkan kepercayaan dari coachee. Maka coach harus dapat menjalin kedekatan, keterbukaan dan kesamaan dengan coachee.
Ke dua, Proses kreatif
Coaching merupakan proses kreatif dalam suatu perjalanan pembelajaran dan bukan sekali jadi atau instan. Namun membutuhkan proses panjang.
Coanching sebaiknya melibatkan seni bertanya eksploratif (menjelajah, menyelidiki, menjajaki), membangun ide dan mengetahui potensi coachee. Kemudian memberdayakan dan memaksimalkan potensi itu.