Buruknya kepemimpinan para manajer menjadi penyebab tingginya turn over karyawan. Ada 53% karyawan mengaku memiliki manajer bergaya militer, paternalis (tidak memberi kesempatan bawahan mengembangkan kreativitas) dan manajer yang acuh tak acuh. Gaya kepemimpinan tersebut tidak disukai karyawan.
Sebaliknya survei yang dilakukan oleh American psychological menunjukkan karyawan yang puas dengan pekerjaannya akan lebih produktif, berpengaruh terhadap kesehatan tubuh dan kesehatan pikiran.
Dari hasil survei di atas menunjukkan buruknya kerja sama antara karyawan dan manajer. Tanpa kerja sama rasanya sulit mewujudkan karyawan memiliki work-life balance. Lalu bagaimana karyawan dan manajer harus bersikap?
Sikap Karyawan
1. Memahami Pekerjaan
Pekerjaan bukan menjadi tujuan untuk mencari penghasilan, namun ketika karyawan bekerja dengan baik maka penghasilan akan mengikutinya. Ibadah tidak terbatas ketika melakukan ritual agama, tetapi pekerjaan bagian dari ibadah manakala dilakukan dengan penuh tanggung jawab.
2. Meningkatkan Keahlian
Setiap manusia memiliki potensi yang besar, tetapi tidak akan terlihat tanpa didayagunakan. Karyawan harus mau mengembangkan keahlian dan kemampuan melalui pelatihan dan pengembangan baik yang diadakan perusahaan maupun inisiatif pribadi.
3. Memahami Kehidupan
Bahwa kehidupan bukan semata-mata materi, jabatan dan popularitas. Namun lebih dari itu menyangkut kemanusiaan, kebaikan, toleransi dan membantu sesama. Kehidupan yang seimbang antara kegiatan jasmani dan kehidupan rohani menjadi pilihan karyawan yang ingin berbahagia.
4. Bekerja sama