"Teamwork is so important that it is virtually impossible for you to reach the heights of your capabilities or make the money that you want without becoming very good at it" (Brian Tracy).
Kutipan Brian Tracy seorang CEO, Chairman, motivator dan penulis yang menegaskan akan pentingnya teamwork agar mencapai kemampuan yang tinggi dan menghasilkan uang sesuai keinginan.
Menjadi seorang ahli memang dapat di raih oleh siapa pun, namun tanpa adanya kerja sama tim maka keahliannya menjadi tidak maksimal. Tim yang solid menjadi faktor penting dalam organisasi.
Pengertian Teamwork
Sebuah tim menurut Katzenbach dan Smith dalam artikel Harvard Business Review adalah "The Discipline of Teams," didefinisikan sebagai "orang-orang yang terorganisir untuk berfungsi secara kooperatif sebagai sebuah kelompok".
Di sini peran seorang leader cukup besar untuk dapat melakukan koordinasi tim dengan baik, memastikan semua anggota memberikan kontribusi dan bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama.
Sedangkan definisi teamwork menurut Hughes (2012) adalah sekumpulan orang-orang yang mampu bekerja sama dalam sebuah tim, semua orang mempunyai kedudukan yang sama dan penting. Di dalam membangun hubungan antar individu difasilitasi oleh seorang pemimpin.
Tim akan menjadi efektif jika anggotanya mempunyai kemampuan, visi dan misi yang sepadan. Selain itu memudahkan pemimpin untuk mengatur, memberdayakan dan membuat kolaborasi para anggota.
Untuk mewujudkan teamwork yang solid tidak terjadi secara tiba-tiba, namun membutuhkan proses yang panjang. Memerlukan kesabaran, komitmen dan kemampuan kepemimpinan.
Menurut Griffin dan kawan-kawan (2004) untuk dapat mewujudkan teamwork yang solid dibutuhkan beberapa tahapan perkembangan meliputi:
1. Forming
Forming atau pembentukan merupakan tahapan awal untuk menciptakan tim solid. Anggota dengan latar belakang kepribadian, nilai dan kemampuan yang berbeda di satukan ke dalam visi dan misi organisasi.Â
Komitmen masing-masing anggota dan peran pemimpin cukup besar untuk mewujudkan tim yang solid.
2. Storming
Strorming atau tahapan pemimpin "merebut hati" anggota, karena anggota sudah mulai pintar dan mulai mempertanyakan kecakapan pemimpin.Â
Sebaiknya seorang pemimpin selalu menambah pengetahuan dan keahlian agar anggota tetap menaruh kepercayaan.
3. Norming
Tahapan norming atau pengaturan norma adalah suatu tahapan kesadaran akan tiap individu untuk bekerja-sama dan hasilnya mulai dirasakan. Anggota merasa punya otonomi untuk melakukan improvisasi untuk tujuan bersama.Â
Peran pemimpin terus menjalin komunikasi dalam hal pengaturan norma, agar anggota bekerja sesuai dengan kaidah norma dalam organisasi.
4. Performing
Performing atau melakukan merupakan tahapan puncak dari tim yang solid. Anggota akan berupaya tidak saja produktif namun juga efisien.Â
Di sini prestasi tim mulai meningkat bahkan mencapai atau melampaui target. Pemimpin dapat mengambil inisiatif memberikan reward kepada anggota yang berprestasi.
Mempertahankan semangat tim penjualan mutlak diperlukan dalam organisasi. Selama masih ada semangat maka pemimpin dapat berharap banyak pada tim.
Kenyataan yang terjadi begitu mudah tim penjualan semangatnya menurun. Ada banyak penyebabnya misalnya hilangnya kepercayaan diri karena beberapa kali ditolak konsumen atau ada masalah keluarga.
Berikut ini setidaknya ada 5 cara untuk membuat sales team tetap on fire atau semangat:
1. Kesamaan Visi dan Misi
Anggota tim dapat duduk bersama untuk merumuskan visi dan misi perusahaan. Tanpa tujuan organisasi yang jelas maka aktivitas tim akan kehilangan arah.Â
Visi misalnya menjadi nomor 1 atau 5 besar dalam industri yang sama dalam suatu wilayah. Sedangkan misi menjadikan anggota sejahtera dengan nilai pencapaian tertentu.
2. Kesadaran Bahwa Pekerjaan adalah Panggilan
Tenaga penjualan biasanya terdiri dari orang-orang oportunis dan cenderung memilih perkerjaan yang produknya mudah untuk dijual.Â
Pentingnya seorang pemimpin memberikan pemahaman bahwa pekerjaan yang dipilih merupakan panggilan yang harus dilakukan dengan penuh tanggung jawab.
3. Meeting, briefing dan coaching
Tanpa mengadakan pertemuan, pengarahan dan pembinaan dari pemimpin maka anggota akan berjalan sendiri-sendiri. Pengarahan juga sebagai cara untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan anggota. Dalam pengarahan juga dapat membahas kendala yang dialami dan mencari solusi yang tepat.
4. Ciptakan Suasana Kerja Menyenangkan
Tenaga penjualan yang bekerja di bawah target umunya terbeban dengan target itu. Bagi sebagian anggota beban itu menyebabkan stres dan mengganggu konsentrasi dalam bekerja.Â
Pemimpin sebaiknya dapat menciptakan suasana kerja yang menyenangkan tanpa menghilangkan keseriusan.
5. Berikan Reward and Punishment
Pada dasarnya reward diberikan pada anggota yang berprestasi. Supaya mereka mendapatkan penghargaan dan pengakuan atas prestasinya. Namun juga dapat berdampak pada anggota menjadi termotivasi.Â
Pemimpin dapat menggunakan rumus 20%-70%-10%.Â
Mereka di angka 20% adalah yang berprestasi dan diberikan reward, 70% adalah rata-rata yang perlu diberikan pelatihan dan pengembangan. Dan 10% adalah mereka yang kinerjanya buruk yang patut mendapatkan punishment.
___
Tim penjualan sebagai pasukan terdepan organisasi, memiliki peran penting keberhasilan organisasi. Memilih pemimpin yang tepat menjadi pekerjaan rumah dari praktisi HRD.
Jika perusahaan menempatkan pemimpin yang memiliki kemampuan dan integritas yang baik, maka minimal satu langkah sudah terlewati. Karena pemimpin ini akan segera merancang dan membangun tim yang solid.
Rujukan: Kajianpustaka.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H