Mohon tunggu...
Kris Banarto
Kris Banarto Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pemerhati Bisnis dan Humaniora

Author: Transformasi HRD dalam Bisnis (2021). Ketika Kita Harus Memilih (2022). Rahasia Sukses Bisnis Modern (2022). Merajut Keabadian (2023). Kupas Tuntas Bisnis Properti (2024).

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Perlukah Menerapkan Prinsip Pareto di Perusahaan?

31 Maret 2021   08:15 Diperbarui: 31 Maret 2021   11:31 2095
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Prinsip Pareto (Sumber: pixabay.com)

Produk best seller ini perlu mendapatkan perhatian khusus supaya dijaga kualitasnya, syukur-syukur dapat ditingkatkan. 

Bagian keuangan hendaknya memberikan data kepada bagian produksi untuk melakukan inovasi produk agar pelanggan tidak berpindah ke produk pesaing.

Jika perusahaan itu mempunyai unit usaha yang banyak misalnya mempunyai 10 cabang toko. Akan ditemukan ada beberapa toko yang membukukan omzet yang besar.

Terhadap yang demikian pimpinan memberikan pendekatan khusus kepada toko yang berprestasi. Misalnya menjaga manajer toko agar tidak pindah ke perusahaan lain, dengan menambah gaji, bonus atau insentif.

Kemudian pimpinan membuat program kompetisi antar toko, agar masing-masing karyawan toko tergerak untuk meningkatkan kinerjanya.

***

Kecenderungan prinsip Pareto dapat terjadi di dalam perusahaan baik menyangkut orang maupun barang. Perusahaan harus sering melakukan evaluasi berdasarkan data-data yang ada.

Jika menyangkut orang maka buatlah program yang dapat memberikan penghargaan kepada karyawan berprestasi dan hukuman kepada karyawan dengan kinerja buruk.

Tidak adanya program akan membuat karyawan berprestasi menjadi demotivasi, karena merasa telah bekerja lebih, namun hasilnya sama dengan orang yang tidak berprestasi.

Apabila prinsip Pareto menyangkut barang atau produk yang dihasilkan. Maka perusahaan dapat menerapkan strategi mempertahankan mutu barang atau meningkatkannya agar kinerja penjualan dapat terjaga.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun