Kini tugas berat ada di pundak AHY, rupa-rupanya pengalaman sebagai Komandan Batalyon Infanteri, belum cukup memadai untuk modal amunisi meraih kursi RI-1 atau RI-2 bahkan DKI-1 sekalipun.
Persoalan terdekat bagaimana membuat partai solid menghadapi upaya kudeta baik dari internal maupun eksternal partai. Bisa jadi jabatan ketua umum dapat lepas, dan akan lebih sulit lagi untuk dapat berkiprah di pentas perpolitikan nasional.
Jangan sampai kekecewaan muncul kemudian, andai tetap di jalur TNI bisa jadi tahun 2032 ada Jenderal TNI bernama Agus Harimurti Yudhoyono (54) yang kemudian disumpah menjadi Presiden RI.
Itu semua tidak lepas dari peran sang adik, Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) yang mengusung kakaknya menjadi Capres dari Partai Demokrat karena dirinya menjadi ketua umum. (KB)
Rujukan:
- Kompas.com
- Liputan6.com
- Kumparan.com
- Republika.co.id
- Tirto.id
- Detik.co
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H