Mohon tunggu...
Kris Banarto
Kris Banarto Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pemerhati Bisnis dan Humaniora

Penulis buku: Transformasi HRD dalam Bisnis (2021). Ketika Kita Harus Memilih (2022). Rahasia Sukses Bisnis Modern (2022). Merajut Keabadian (2023). Kupas Tuntas Bisnis Properti (2024). Website: www.ManajemenTerkini.com.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Ini Skenario Jika AHY Tidak Mundur dari TNI

11 Februari 2021   07:28 Diperbarui: 11 Februari 2021   07:30 8156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mayor Inf Agus H Yudhoyono saat mengikuti upacara sertijab di Markas Yonif Mekanis 203, Tangerang 22/8/2015. (Liputan6.com/Helmi Afandi) 

Setelah gagal dalam kontestasi Pilgub DKI Jakarta 2017, kemudian AHY mendirikan The Yudhoyono Institute yang berfokus pada isu-isu strategis baik nasional, regional maupun global.

Satu tahun kemudian Partai Demokrat menunjuk AHY sebagai Kogasma (Ketua Komando satuan Tugas Bersama), walaupun mendapatkan kritik dari sebagian senior partai bahwa lembaga  itu tidak tercantum dalam AD/ART partai.

Pada Pilpres 2019 AHY sempat masuk bursa calon presiden dan wakil presiden. Tetapi keberuntungan belum berpihak pada dirinya.

Demikian juga namanya tidak masuk dalam jajaran kabinet Joko Widodo, sementara tokoh lain yang ia dukung sebelumnya, Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno berhasil mendapat jabatan menteri.

AHY-Prabowo-Sandi (Sumber Kompas.com/MAULANA MAHARDHIKA)
AHY-Prabowo-Sandi (Sumber Kompas.com/MAULANA MAHARDHIKA)

Hal ini diduga sebagai akibat buruknya hubungan antara Ketua Umum PDIP Megawati dengan Mantan Presiden SBY. Walaupun AHY sudah mengambil inisiatif untuk bertemu dengan Megawati, toh belum dapat mengetuk hati putri proklamator Soekarno itu.

Akhirnya berkat peran Ayahanda, AHY dipilih menjadi Ketua Umum Partai Demokrat periode 2020--2025 dalam Kongres Partai Demokrat pada bulan Maret 2020.

***

Kegagalan AHY dalam ajang Pilgub DKI Jakarta 2017 dan kandasnya sebagai capres atau cawapres 2019 menjadi salah satu dasar para senior partai berusaha mengambil alih nakhoda Partai Demokrat.

Mereka meragukan kepemimpinan AHY dapat menaikkan suara partai berlambang bintang mercy tersebut dalam ajang pemilu tahun 2024.

Seperti diketahui Partai Demokrat pernah berjaya pada era SBY pada tahun 2009 sebagai pemenang pemilu, tetapi setelah itu menurun. Pada pemilu 2014 mendapat 10,9% suara dan lima tahun kemudian memperoleh 7,77% suara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun