Adalah mantan Wakil Ketua Komisi Pengawas Partai Demokrat, Darmijal yang memberikan pernyataan bahwa Moeldoko adalah seorang mantan jenderal yang dekat dengan berbagai kalangan cocok menjadi pemimpin Partai Demokrat.
Selanjutnya senior yang lain, Yos Sudarso menambahkan jika tahun 2004 menjemput SBY untuk mengantar sebagai presiden, apa salahnya sekarang menjemput Moeldoko sebagai figur tokoh masa depan ?
#AHY Menyeret Nama Jokowi
Dalam konferensi pers AHY mengaku telah menyurati Presiden Joko Widodo karena berdasarkan kesaksian dan testimoni dari berbagai pihak menyatakan Moeldoko mendapatkan restu dari Jokowi.
Menurut padangan saya salah alamat berkirim surat kepada Jokowi karena itu baru hasil informasi yang harus di buktikan kebenarannya.
Andai kata Moeldoko benar memberikan pernyataan bahwa dirinya mendapat restu dari Jokowi, bisa saja itu sebuah klaim untuk menguatkan dirinya walaupun itu sebenarnya tidak pernah ada.
Sudah dapat di duga apa jawaban surat itu, besar kemungkinan Jokowi membantah dirinya memberikan restu pada Moeldoko. Atau jangan-jangan Jokowi membiarkannya dan tidak membalas surat itu.
Dengan melibatkan Jokowi yang notabene kader Partai PDIP akan semakin menjauhkan PDIP dengan Partai Demokrat sekaligus memperburuk hubungan antara SBY dengan Megawati.
Di tengah kondisi negeri yang sedang berjuang melawan Covid-19 ada baiknya untuk tidak menambah kegaduhan politik.
Rasanya lebih elok di selesaikan secara internal partai, dengan melakukan konsolidasi partai dan memberikan sangsi kepada kader partai yang terbukti melanggar peraturan partai.
Jika pengurus partai solid kenapa harus takut ada kekuatan eksternal partai yang ingin merebut posisi ketua umum?
Rujukan:
- politik.rmol.id
- news.detik.com
- news.idtoday.co
- bali.tribunnews.com
- nasional.tempo.co
- www.cnnindonesia.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H