Tulisan artikel saya sebelumnya dengan judul "Ini 4 Kriteria Angle dalam Menulis Artikel Opini "membahas mengenai empat kriteria angle dalam penulisan artikel opini yaitu penting, menarik, baru dan mendesak.
Outline
Terkadang penulis terjebak untuk merangkai kalimat demi kalimat dengan mengikuti alur dari awal hingga akhir tulisan. Tetapi kendalanya adalah jika ide terhenti atau tidak berhasil merangkum peristiwa yang kompleks.
Untuk menghindari itu diperlukan kumpulan pokok pikiran yang dibentuk dari angle tulisan. Seperti sebuah peta perjalanan menuju suatu tempat yang dituju. Hal ini bertujuan agar tulisan tidak melenceng dari angle.
Outline merupakan sebuah ringkasan dari keseluruhan tulisan yang akan disajikan. Ouline menjadi garis yang bertujuan untuk membatasi suatu objek agar sesuai dengan ide. Supaya semua gagasan dapat tertata rapi dan logis, penulis perlu memetakan pikiran.
Outline adalah sekumpulan pokok pikiran yang disusun dan membentuk gagasan penulisan secara keseluruhan mulai dari awal sampai akhir. Ouline sering juga disebut suatu kerangka tulisan.
Setelah mengembangkan ide ke dalam kerangka tulisan langkah selanjutnya adalah mengemas pokok pikiran agar menarik dan enak untuk di baca.
Di dalam membuat kerangka tulisan agar menarik gunakanlah 5 teknik sebagai berikut:
1. Kronologis
Teknik kronologis yang diutamakan adalah di dalam mengembangkan narasi berdasarkan urutan kejadian yaitu jalinan waktu peristiwa. Pentingnya mencatat waktu dan mengaitkannya satu sama lain sehingga pembaca mudah memahami setiap babak dalam suatu peristiwa.
2. Ruang
Teknik ruang menuntut penulis untuk menggambarkan secara runut kondisi di lokasi suatu kejadian atau latar belakang peristiwa. Teknik alur ruang biasanya tidak dipergunakan dalam penulisan artikel opini.
3. Logis
Pada teknis logis penulis tidak hanya mengikuti jalannya cerita baik secara kronologis maupun deskripsi ruang, tetapi aktif menjelaskan masalahnya, polanya dapat berupa sebab akibat atau sebaliknya.
4. Khusus-umum dan umum-khusus
Teknik khusus-umum: diawali dengan beberapa kalimat penjelas kemudian dibuat kesimpulan berupa umum.
Misalnya fenomena dinasti politik, penulis menyoroti lemahnya kesadaran dalam etika politik.
Teknik umum-khusus: diawali dengan kalimat umum kemudian dikembangkan dengan beberapa kalimat penjelas.
Contoh maraknya tawuran pelajar, penulis menyoroti hal-hal spesifik yang melatarinya.
5. Pemecahan masalah
Teknik ini berusaha memberikan alternatif pemecahan masalah sebagai hasil dari pemikiran penulis yang di dukung dengan logika bukan berdasarkan imajinatif.
------
Langkah membuat peta pikiran yang harus dilakukan adalah menemukan ide atau topik penulisan, rumusan topik harus menggambarkan pemahaman penulis, kemudian mengembangkan konteks kenapa menulis topik tersebut.
Selanjutnya membuat daftar sub topik dengan pointer-pointer melalui pertanyaan apa, kenapa, kapan, di mana, siapa dan bagaimana.
Untuk memperkuat tulisan dapat menambahkan pendapat-pendapat orang lain. Pointer-pointer utama dapat di elaborasi lagi ke sub pointer yang lebih spesifik. Lalau kajilah kembali peta pikiran tersebut apakah sudah logis dan menjawab ide tulisan. (bersambung)
Rujukan:
Materi pelatihan "Menulis Opini, Menembus Meja Redaksi" dari Tempo Institute.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H