Mohon tunggu...
Kris Banarto
Kris Banarto Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pemerhati Bisnis dan Humaniora

Author: Transformasi HRD dalam Bisnis (2021). Ketika Kita Harus Memilih (2022). Rahasia Sukses Bisnis Modern (2022). Merajut Keabadian (2023). Kupas Tuntas Bisnis Properti (2024).

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Blusukan Risma Layaknya CSR dalam Perusahaan, Mengapa Gaduh?

8 Januari 2021   08:26 Diperbarui: 8 Januari 2021   08:35 481
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Risma menemui seorang pemulung di kawasan aliran Sungai Ciliwung, Jakarta (TRIBUNNEWS.com/TAUFIK ISMAIL)

Selain itu blusukan dapat mendekatkan pemimpin dengan masyarakat dan untuk menghindari salah paham dalam berkomunikasi. Apabila ada permasalahan dapat disampaikan secara langsung.

Blusukan Mirip CSR

Ilustrasi program CSR (KOMPAS.com/Kurnia Sari Aziza)
Ilustrasi program CSR (KOMPAS.com/Kurnia Sari Aziza)

Sebenarnya blusukan tak ubahnya seperti program CSR (Corporate Social Responsibility) atau tanggung jawab sosial perusahaan. Dengan program tersebut perusahaan menjadi terkenal dan masyarakat menaruh percaya terhadap produk yang dipasarkan.

CSR terkadang dituding sebagai branding perusahaan agar terkenal. Selama CSR dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat menurut penulis itu sah-sah saja.

Demikian halnya blusukan apabila membuat pemimpin itu populer dan dipercaya rakyat merupakan side effect dari aktivitas yang dilakukan dan dirasakan kegunaannya oleh masyarakat.

***

Antara blusukan dan CSR sama-sama dikritisi sebagai pencitraan atau branding. Untuk mendeteksi kebenarannya, dengan melihat bukti nyata program-programnya dapat dinikmati oleh masyarakat atau tidak.

Tidak dapat dipungkiri blusukan dan CRS yang tepat sasaran akan melambungkan namanya dan mendapatkan citra yang positif dari masyarakat. Mereka puas atas kinerjanya dan menumbuhkan kepercayaan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun