Aku pernah berpikir bagaimana kalau virus itu tidak akan berakhir dan mengakhiri dunia ini, perlahan-lahan manusia meregang nyawa, dan hanya tersisa beberapa orang yang dapat bertahan karena mempunya tingkat kekebalan yang tinggi.
Sebenarnya tidak menjadi masalah ketika kita sudah siap menghadap Sang Khalik. Namun kenyataannya banyak persoalan yang harus dibereskan karena belum sesuai dengan kehendak-Nya.
Di penghujung tahun atau mengawali tahun yang baru tidak begitu sulit aku membuat resolusi, tetapi kali ini aku merasa berat untuk menuliskannya.
Sayangku,
Resolusi kali ini agak berbeda dengan yang aku buat tahun-tahun sebelumnya. Jika situasi normal banyak harapan aku tuliskan pada buku agenda harian, namun kali ini hanya sedikit harapan itu pun menyangkut hal rohani.
Virus itu telah mengubah cara berpikirku dan tujuan hidup untuk lebih mengarahkan pada perkara di atas. Toh menaruh harapan di dunia ini serba tidak pasti dan tidak mudah diperkirakan.
Aku paham manusia begitu lemah dan rapuh. Tidak waktunya lagi mengandalkan kekuatan tangan dan kaki kita. Tetapi kekuatan dari Sang Pencipta yang akan membuat kita mampu menaklukkan tantangan.
Aku rindu menemuimu 2021 karena tidak ada pilihan lain. Andai kata engkau tidak memberi harapan yang lebih baik tidak menjadi masalah selama Sang Khalik menyertaiku.
Sang Khalik adalah segala-galanya bagi manusia, tanpa-Nya manusia tidak akan dapat melakukan kehendak dan larangan-Nya.
Terima kasih engkau sudah menyambutku, aku rindu dapat menjalaninya sampai berakhir. Aku juga rindu untuk terus belajar menulis meninggalkan sesuatu yang kelak orang mengenalku dari karya-karyaku.
Sudut Ibu Kota, 01/01/2021
Salam hangat dariku,
KB
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H