Mohon tunggu...
Kris Banarto
Kris Banarto Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pemerhati Bisnis dan Humaniora

Penulis buku: Transformasi HRD dalam Bisnis (2021). Ketika Kita Harus Memilih (2022). Rahasia Sukses Bisnis Modern (2022). Merajut Keabadian (2023). Kupas Tuntas Bisnis Properti (2024). Website: www.ManajemenTerkini.com.

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Metode Scamper, 7 Langkah Inovasi agar "Proyek Perumahan" Moncer

22 Desember 2020   07:01 Diperbarui: 19 Januari 2021   07:32 5889
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi rumah (Sumber Pexels-Pixabay)

Bagian Research and Development (R&D) mempunyai peranan penting dalam organisasi bisnis, untuk mengembangkan produk unggul dan unik

Tanpa mengembangkan produk maka tidak akan mampu bersaing di pasar. Selain itu produk tidak akan dapat memuaskan konsumen. Sedangkan kepuasan konsumen menjadi penentu dalam kinerja penjualan yang bermuara pada keuntungan perusahaan.

Untuk dapat secara terus menerus melakukan inovasi produk, dibutuhkan kreativitas karyawan baik yang berada di bagian R&D maupun di bagian produksi.

Metode SCAMPER

Metode SCAMPER (Sumber: Daya.id)
Metode SCAMPER (Sumber: Daya.id)

Metode untuk mengembangkan kreativitas adalah dengan cara SCAMPER yang merupakan singkatan dari Substitute, Combine, Adapt, Modify, Put to anather use, Eliminate and Reverse.

Metode SCAMPER akan membantu dalam menemukan ide-ide yang baru dengan cara yang sederhana. Ide itu berguna untuk menghasilkan inovasi produk baru dan menerapkannya.

Salah satu organisasi bisnis yang membutuhkan inovasi terus menerus (continuous innovation) adalah industri properti. Kenapa? Karena perilaku konsumen cukup dinamis, ditambah dengan persaingan yang ketat antar sesama pengembang.

Seperti diketahui industri properti mempunyai multiplier effect terhadap 140 sektor. Mulai dari semen, pasir, keramik, besi, baja, kayu, aluminium, keramik, paving, genteng sampai dengan paku.

Sehingga dalam ekosistem bisnis ada keterikatan yang saling berhubungan antara ekonomi dan industri properti. Kondisi ekonomi meningkat maka industri properti bertumbuh sebaliknya industri properti bergairah maka ekonomi menggeliat.

Jendela rumah minimalis Swadaya House di Jakarta karya SUB.(www.arsitag.com)
Jendela rumah minimalis Swadaya House di Jakarta karya SUB.(www.arsitag.com)

Berikut ini contoh sederhana penerapan metode SCAMPER dalam proyek perumahan:

1. Substitute 'Pengganti'

Dapat berarti mengganti beberapa hal misalnya komponen produk, bahan-bahan, material dan mesin. Penggantian tersebut dilakukan setelah mempelajari produk pesaing dan mempelajari tren yang ada.

Misalnya dalam hal spesifikasi bangunan mengganti bata merah dengan bata ringan, yang mempunyai kelebihan, tidak membebani struktur bangunan, lebih presisi sehingga dinding menjadi rapi dan tahan terhadap getaran.

Kemudian rangka atap dan kusen dari kayu sudah ditinggalkan dan memakai baja ringan. Untuk rumah dengan harga mahal mengganti keramik dengan marmer.

2. Combine 'Gabungkan'

Adalah menggabungkan atau kombinasi produk. Saat ini banyak pengembangan yang menambah fasilitas di dalam kluster.

Misalnya konsep apartemen diterapkan di perumahan. Ukuran rumah tidak terlalu besar, hanya 2 atau 3 kamar tidur. Tetapi di dalam kluster dilengkapi dengan fasilitas yang lengkap layaknya apartemen.

Fasilitas tersebut misalnya kolam renang, lintasan lari, taman bermain. Dengan demikian penghuni akan betah, dan serasa tinggal di apartemen.

Rumah konsep apartemen di Serpong (Sumber: Analis Properti.com)
Rumah konsep apartemen di Serpong (Sumber: Analis Properti.com)

3. Adapt 'Beradaptasi'

Artinya adaptasi produk atas tuntutan pelanggan dengan cara mengubah konsep produk. Untuk mengetahui keinginan konsumen sebaiknya melakukan penelitian atas keinginan konsumen.

Sekarang ini banyak konsumen dari kalangan Milenial dan wanita. Kenapa wanita karena yang mengatur perabotan biasanya mereka.

Desain gaya minimalis menjadi pilihan karena simpel, elegan dan mudah untuk mengatur perabotan. Juga bangunan dominan menggunakan kaca, agar cahaya memadai.

Atap bangunan dibuat tinggi untuk memberikan kecukupan oksigen di dalam ruangan, dan didukung dengan jendela dan ventilasi untuk sirkulasi udara.

4. Modify 'Modifikasi'

Metode untuk memodifikasi produk misalnya ukuran, bentuk, kemasan dan warna. Modifikasi dalam perumahan menyangkut lay out di dalam rumah.

Sekarang ini bentuk tanah cenderung melebar, misalnya dari ukuran luas tanah 96 meter dengan ukuran klasik (6x16 meter). Telah mengalami perubahan dimensi, dengan luas tanah yang sama tetapi dibuat ukuran menjadi 7x13,7 meter atau 8x12 meter.

Dimensi tanah yang melebar ini membuat suasana lega, dan tampak depan kelihatan lebih luas dan mewah.

5. Put to another use 'Gunakan untuk penggunaan lain'

Maksudnya dapat memanfaatkan produk untuk digunakan kepada hal berbeda, selain dari penggunaan yang sudah ada.  Sehingga produk dapat digunakan secara multifungsi.

Berbicara proyek perumahan, apakah bisa dibuat konsep selain sebagai rumah tinggal juga dapat digunakan untuk vila atau tempat istirahat.

Dengan demikian pengembang dapat membuat alternatif pengembangan bangunan, misalnya lahan untuk dibuat taman atau gazebo.

Konsep perumahan bernuansa vila, memerlukan sisa tanah yang luas dan fasilitas pendukung agar penghuni betah, misalnya arena bermain anak, kolam renang dan tempat fitness.

6. Eliminate 'Hilangkan'

Menghilangkan atau menyederhanakan elemen-elemen suatu produk. Dengan tujuan agar harga dapat bersaing atau dapat diserap pasar.

Hal ini dapat dilakukan dengan menurunkan spesifikasi bangunan, membuat tipe rumah ukuran kecil, ukuran tanah kecil tetapi dibuat dua lantai, mengurangi lebar jalan, dan sebagainya.

Mengurangi ukuran tanah di industri properti dilakukan, mengingat harga tanah sudah semakin tinggi, terutama di kota-kota besar. Bahkan ada beberapa developer menjual rumah dengan luas tanah 60 M2.

7. Reverse 'Terbalik'

Melakukan reverse dengan cara mengatur ulang apa yang sudah dilakukan. Proses bisnis di atur ulang agar lebih cermat dalam menyusun rencana dan melakukan eksekusi.

Dalam industri perumahan dapat dilakukan dengan membuat konsep kluster secara matang. Contohnya menentukan segmentasi, targeting dan positioning, di implementasi ke dalam konsep kluster, harga jual, luas tanah dan bangunan, spesifikasi dan desain rumah.

Kemudian desain gerbang kluster dan pagar, infrastruktur jalan dan saluran, lebar jalan, taman dan fasilitas umum/sosial. Jaringan telepon, air, internet, CCTV, TV Cable dan sebagainya.

Rujukan: Daya.id

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun