Isu dinasti politik sempat dihembuskan kepada Presiden Joko Widodo yang secara bersamaan, anak dan menantunya mencalonkan diri sebagai wali kota dalam Pilkada tahun 2020.
Belakangan menjadi kontroversi karena Joko Widodo masih aktif sebagai Presiden RI. Hal semacam itu tidak pernah dilakukan oleh para presiden sebelumnya.
Sedangkan dalam berbagai kesempatan Presiden Joko Widodo mengatakan bahwa anak-anaknya tidak tertarik pada politik dan mereka lebih memilih sebagai pengusaha.
Gibran Rakabuming Raka, anak sulungnya dikenal sebagai pengusaha martabak bermerek Markobar dan sang menantu Bobby Nasution adalah seorang praktisi bisnis dan pengusaha properti.
Namun akhirnya mereka maju dalam kontestasi Pilkada. Gibran mencalonkan diri sebagai calon Wali Kota Solo dan Bobby maju sebagai calon Wali Kota Medan.
Dalam pencalonan yang di usung oleh Partai PDIP itu, sempat menjadi polemik karena mereka menyingkirkan kader partai yang lebih senior dan kapabel.
Gibran Berkibar di Kota Solo
Hasil perhitungan melalui quick count dari lembaga survei Charta Politika pasangan Gibran-Teguh memperoleh 87,15% dan pasangan Bagyo-Supardjo meraup 12,85%.
Gibran-Teguh di usung secara keroyokan oleh PDIP, PAN, Golkar, Gerindra, PKB, PPP, NasDem dan PSI. Sedangkan rivalnya Bagyo-Supardjo merupakan pasangan dari jalur independen.
Atas kemenangan itu Gibran menanggapi dengan dingin dan dia berujar akan meneruskan kegiatan kemanusiaan dengan membagikan masker dan vitamin kepada masyarakat.
Gibran juga berencana untuk menemui rivalnya pasangan Bagyo-Supardjo, dan mengharapkan tidak ada kubu-kubuan lagi namun bersatu untuk memajukan Kota Solo.