Mohon tunggu...
Kris Banarto
Kris Banarto Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pemerhati Bisnis dan Humaniora

Penulis buku: Transformasi HRD dalam Bisnis (Deepublish, 2021). Ketika Kita Harus Memilih (Gunung Sopai, 2022). Rahasia Sukses Bisnis Modern (Deepublish, 2022). Merajut Keabadian (Bintang Semesta Media, 2023). Kupas Tuntas Bisnis Properti (Deepublish, 2024). Website: www.ManajemenTerkini.com.

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Apakah Joe Biden Lebih Santun daripada Donald Trump?

10 November 2020   07:11 Diperbarui: 10 November 2020   07:14 664
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Joe Biden (Sumber: Gesuri.id)

Kebijakan penutupan perbatasan bagi wisatawan dari negara dengan mayoritas beragama muslim  dilakukan oleh Trump. Saat ini ada 13 negara yang patuh pada kebijakan tersebut. Kemudian AS membangun tembok perbatasan sejauh 371 mil menggantikan pagar yang sudah ada sebelumnya.

3. Mempertahankan Pasukan di Suriah

Pada waktu pidato kenegaraan pada bulan Februari 2019 Trump berjanji akan menarik pasukan AS di Suriah. Tetapi kenyataannya masih ada sekitar 500 tentara di Suriah, ia berdalih untuk melindungi sumur minyak. Hingga saat ini masih ada 100 ribu lebih pasukan AS tersebar di beberapa negara.

4. Membatalkan TPP

Trump membatalkan  TPP (Trans Pacific Partnership) yaitu sebuah kesepakatan 12 negara maju, yang telah dibuat pendahulunya Barack Obama. Dia menganggap kesepakatan itu akan menguntungkan China, dan mengurangi pengaruh AS di Asia-Pasifik.

Sementara Trump membuat perjanjian kembali perdagangan bebas Amerika Utara dengan Kanada dan Meksiko. Kesepakatan baru tersebut memperketat ketentuan ketenagakerjaan dan pengadaan suku cadang mobil.

5. Perang Dagang dengan China

Fokus utama Trump adalah bagaimana AS mendapat manfaat dalam perdagangan dunia. Akibatnya perang dengan China tak terhindarkan, dua negara itu masing-masing membuat kebijakan bea masuk terhadap barang-barang yang masuk ke negaranya.

Hal itu membuat sejumlah perusahaan AS pendapatannya menurun. China juga memindahkan pabriknya ke Vietnam dan Kamboja untuk menekan biaya produksi. Bahkan melakukan devaluasi terhadap mata uang Yuan, yang mengakibatkan mata uang dunia mengalami pelemahan terhadap dolar AS.

Harapan Pemimpin Dunia pada Joe Biden

Joko Widodo-Joe Biden (Sumber: Indonews.id)
Joko Widodo-Joe Biden (Sumber: Indonews.id)

Harapan dunia begitu besar pada Joe Biden dan Kamala Haris yang akan dilantik menjadi presiden dan wakil presiden AS pada 20 Januari 2021. Presiden Indonesia Joko Widodo berharap dapat bekerja sama untuk memperkuat kemitraan strategis bidang ekonomi, demokrasi dan multilateral untuk kepentingan bersama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun