Mohon tunggu...
Kris Banarto
Kris Banarto Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pemerhati Bisnis dan Humaniora

Penulis buku: Transformasi HRD dalam Bisnis (2021). Ketika Kita Harus Memilih (2022). Rahasia Sukses Bisnis Modern (2022). Merajut Keabadian (2023). Kupas Tuntas Bisnis Properti (2024). Website: www.ManajemenTerkini.com.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Aktor di Balik Demo Vs Sponsor Omnibus Law

17 Oktober 2020   09:07 Diperbarui: 17 Oktober 2020   10:57 1265
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gibran dan Bobby (Instagram @ayanggkahiyang & @gibran_rakabuming)
Gibran dan Bobby (Instagram @ayanggkahiyang & @gibran_rakabuming)

Negeri ini semakin menangis manakala pemimpin bangsa dan elit politik melanggengkan dinasti politik, dengan mencalonkan anak, menantu atau keponakan menjadi calon wali kota.

Yang mengherankan dengan pengalaman yang terbatas dapat menyingkirkan para senior partai yang lebih berpengalaman. Akhirnya mereka kecewa tetapi tidak dapat berbuat banyak karena terikat kebijakan partai.

Hal ini menjadi preseden yang buruk bagi para pejabat di tanah air. Dinasti politik dapat merusak proses kaderisasi partai untuk menghasilkan pemimpin yang baik.

Bagaimana Sikap Kita

Mencermati apa yang terjadi bagi bangsa ini, baik pandemi Covid-19 maupun iklim politik merupakan sesuatu yang tidak kita harapkan, namun juga tidak dapat dihindari.

Apa pun yang terjadi tidak lantas menjadi alasan untuk berpindah warga negara, seperti yang ramai dibicarakan oleh warganet. Bukankah ada ungkapan daripada hujan emas di negeri orang, lebih baik hujan batu di negeri sendiri.

Sebagai orang beragama marilah kita berdoa bersama kiranya Tuhan memulihkan bangsa yang kita cintai. Kita semua mengambil bagian untuk memerangi Corona dengan menerapkan protokol kesehatan.

Semua berjuang untuk menggerakkan kembali roda perekonomian yang sempat berhenti, sesuai dengan bidangnya masing-masing. Bagi yang terkena PHK mulai belajar menjadi seorang wirausaha secara mandiri.

Banyaknya waktu yang tersedia, kita bisa gunakan untuk lebih mendekatkan diri dengan Sang Khalik, agar kita dapat memahami rencana-Nya dalam kehidupan kita.

Rujukan:

  • detik.com
  • cnnindonesia.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun